Teknik Budi Daya Ikan Bandeng di Kolam Terpal

Kamis, 26 April 2018, 20:35 WIB

Ikan bandeng terpal

AGRONET - Ada banyak sekali jenis ikan yang bisa ditemui di pasar tradisional hingga swalayan. Ikan merupakan salah satu jenis bahan makanan yang sangat baik, tidak hanya bagi anak-anak tapi juga untuk orang dewasa.

Ikan memiliki kandungan lemak yang sedikit namun kadar protein yang tinggi. Selain itu, harganya yang lebih ekonomis membuat ikan jadi pilihan utama dalam aneka menu masakan sehari-hari. Di pasaran sendiri, harga ikan per kilonya bisa lebih murah jika dibanding dengan daging ayam ataupun sapi.

Ada 3 jenis ikan yang bisa dijumpai di pasar, mulai dari ikan air tawar seperti mujair, nila dan ikan mas, lalu ada pula ikan air payau seperti ikan bandeng dan beraneka ragam ikan laut seperti ikan kakap, salmon dan tuna. Salah satu jenis ikan yang saat ini banyak menjadi kegemaran masyarakat Indonesia adalah ikan bandeng. Ikan bandeng merupakan jenis ikan yang banyak dijadikan sebagai ladang bisnis dengan keuntungan besar.

Secara ilmiah, ikan bandeng memiliki nama Chanos chanos dan merupakan salah satu jenis ikan terpopuler di wilayah Asia Tenggara. Ikan bandeng sendiri banyak dijumpai di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan hidupnya cenderung berkelompok di sekitar pesisir ataupun pulau berterumbu koral.

Budidaya ikan bandeng bisa dilakukan di kolam terpal. Karena, bandeng tergolong salah satu jenis ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Persiapan yang dilakukan adalah memilih terpal yang bersih dan kondisi baik agar ikan bandeng memiliki kualitas baik dan tidak berbau lumpur.

Jangan sampai terpal terkena geosim ataupun ditumbuhi bakteri penghasil geosim nantinya, ini akan membuat bandeng jadi memiliki rasa tanah. Sediakan saponin yang nantinya akan ditebar ke dalam media budidaya, ini berfungsi untuk memberantas hama. Walaupun ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang mudah beradaptasi di air dengan kondisi apapun, akan lebih baik jika menyediakan air bersih yang berkualitas dan terhindar dari lumpur dan limbah.

Untuk membuat media budidaya, pertama, pilihlah lokasi kolam yang akan dibuat. Pastikan lokasi merupakan lokasi yang jauh dari pemukiman ataupun daerah industri. Pastikan juga lokasi bersih, bebas dari limbah dan jauh dari jangkauan hewan liar.

Buatlah kolam tambak di lokasi dengan pH sekitar 7 hingga 8, ini sangat penting untuk menghasilkan bandeng yang berkualitas. Pastikan air pada suhu kolam mencapai 26 hingga 32 derajat celcius. Jangan sampai suhu air dalam kolam terpal mengalami penurunan karena ini sangat berbahaya untuk kelangsungan hidup bandeng nantinya.

Siapkan kolam pembesaran berbentuk persegi yang dapat menampung benih kurang lebih sebanyak 100 ekor. Siapkan benih atau biasa disebut nener. Untuk benih, harus memiliki kualitas yang baik dan layak.

Untuk benih bandeng, bisa mendapatkannya dengan mudah di balai perikanan ataupun toko benih. Isi kolam dengan air bersih setinggi 60 cm dan setelah itu tebarkan benih perlahan agar tidak stress. Lakukan pengamatan setelah menebar benih untuk memastikan benih yang ditabur tidak terlalu banyak di kolam.

Lakukan perawatan dengan baik dan tepat. Berikan pakan tambahan berupa prebiotik saat ikan berumur 27 hari setelah ditebar.  Jumlah prebiotik yang baik adalah 2 : 1.    

Selain prebiotik, untuk memberi pakan alami bisa memberi pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing ataupun domba. Untuk masa panen, hanya perlu menyiapkan tempat panen dan jaring saja. Ikan bandeng yang siap untuk dipanen adalah yang memiliki berat sekitar 100 hingga 600 gram setiap ekornya.

Panenlah menggunakan jaring ikan dengan hati-hati dan masukkan ke dalam wadah berisi air agar ikan bandeng selalu segar dan awet saat dijual lalu lakukan pemilihan dan mengelompokkannya dengan berat yang sama. (Berbagai sumber/111)

BERITA TERKAIT