Budi Daya Melon Hidroponik untuk Pemula

Selasa, 17 April 2018, 17:32 WIB

Melon hidroponik

AGRONET - Cucumis melo, begitu namanya dalam bahasa latin. Sejenis tanaman buah yang masuk ke dalam suku Cucurbitaceae atau suku labu-labuan. Ya, melon adalah tanaman semusim yang memiliki bentuk daun menjari.

Tumbuhan melon tumbuh merambat. Buah melon memiliki tipe pepo dengan bagian yang dimakan adalah daging buah atau mesokarp tebal, berair, memiliki tekstur lunak, rasanya manis dan kadang beraroma harum, serta daging buahnya memiliki warna putih hingga merah.

Saat ini, banyak orang yang melakukan budidaya melon secara hidroponik. Metode hidroponik dianggap mudah dilakukan di mana saja dan jarang bermasalah. Metode ini lebih mudah dalam melakukan pengontrolan dan dapat melakukan pemeliharaan dan deteksi kesehatannya.

Penanaman melon secara hidroponik bisa dilakukan dengan memperhatikan proses pembibitan, persemaian, pemberian nutrisi hidroponik, pemeliharaan hingga melon siap dipanen. Untuk pemula, budidaya melon hidroponik sangat cocok. Sebelum melakukan penanaman, benih melon disemaikan terlebih dahulu.

Media semai yang digunakan dapat berupa tisu basah, rockwool, sekam bakar ataupun cocopeat dengan cara penyemaian bermacam-macam tergantung dengan media semai yang digunakan. Langkah penyemaian benih melon, pertama, siapkan dahulu benih melon yang akan disemai. Kemudian, rendam benih dalam air hangat selama beberapa saat.

Gunakan bibit yang tenggelam saja, jangan gunakan benih yang mengapung karena kurang baik. Apabila benih sudah mulai pecah dan berkecambah, letakkan benih di bawah sinar matahari langsung dan jemur selama sekitar 3 sampai 5 jam. Selanjutnya, sebarkan bibit yang tadi dijemur pada lahan atau media semai, tunggu dan rawat hingga benih memiliki daun.

Setelah tanaman melon semai sudah mempunyai 4 sampai 5 helai daun, pindahkan bibit melon ke media tanam hidroponik yang telah disiapkan. Beri nutrisi berupa pupuk yang sudah diencerkan. Bila ingin pertumbuhan melon lebih cepat, disarankan menggunakan media tanam hidroponik sistem NFT (Nutrient Film Technique) yang menggunakan sistem selokan.

Saat tanaman sudah menginjak remaja, pindahkan tanaman ke dalam media hidroponik sistem Dutch Bucket (dengan menggunakan wadah yang lebih besar seperti ember dengan substrat media kering seperti batu apung, hydroton atau lainnya). Siapkan tiang atau lanjaran untuk media rambat tanaman melon. Ikatkan tanaman melon pada lanjaran.

Bunga jantan tanaman melon umumnya terletak pada bagian batang dan bunga betina terletak pada tunas yang tumbuh antara batang utama dan daun. Untuk perawatan hingga masa panen, lakukan pruning atau pemotongan pada beberapa bagian tunas. Sisakan antara tunas ke 7 dan 9 yang umumnya muncul di antara daun ke 11 dan 14.

Jika tidak menggunakan sistem green house, tidak perlu mengawinkan bunga jantan dan bunga betina karena penyerbukan sudah dibantu oleh serangga seperti lebah. Jika sudah berbuah, lakukan toping dan sisakan 30 helai daun saja. Setelah buah melon sudah sebesar telur, pangkas daun yang tumbuh pada tunas dan sisakan 2 helai daun.

Jika buah melon telah berjaring atau berumur sekitar 50 hari hingga 2 bulan, buah dapat mulai dipanen. Untuk pemberian nutrisi hidroponik, berikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman melon. Pemberian dosis sesuai fase pertumbuhannya.

Untuk tanaman melon yang telah memiliki 4 helai daun, berikan nutrisi sekitar 400 ppm. Untuk tanaman melon yang dipindah tanamkan ke media tanam hingga berumur 2 minggu, berikan nutrisi sekitar 800 ppm. Setelah berumur 2 minggu lebih hingga menjelang berbunga, berikan nutrisi sekitar 1000 ppm.

Setelah tanaman melon berbunga, berikan nutrisi sekitar 1200 ppm. Setelah berbuah, diberi nutrisi sebanyak 1500 ppm. Jika buah berjaring hingga panen, berikan nutrisi sebanyak 1800 ppm. (Berbagai sumber/111)