Memenuhi Polybag dengan Bawang Merah

Jumat, 21 Desember 2018, 20:04 WIB

Menanam bawang merah bisa menjadi alternatif cerdas berkebun di rumah | Sumber Foto:Berbagai sumber

AGRONET - Bawang Merah atau Allium Cepa Var Ascalonicum, merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang satu ini dianggap sebagai bumbu yang populer di kalangan ibu rumah tangga karena wajib digunakan pada setiap masakan ataupun campuran bumbu mentah. Bawang Merah merupakan jenis tanaman umbi yang berasal dari Pakistan, Iran dan juga pegunungan-pegunungan yang berada di sebelah utara kedua negara tersebut.

Tanaman ini telah dibudidayakan di berbagai negara termasuk Indonesia, hal ini dikarenakan tanaman Bawang Merah cenderung mudah tumbuh dan cocok di berbagai tempat dengan iklim apapun, baik yang beriklim dingin, sub tropis hingga tropis. Bawang Merah sangat kaya akan kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti serat, vitamin C, kalium dan juga Asam Folat.

Karena kandungan ini Bawang Merah juga dikenal sebagai obat tradisional yang ampuh untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti Maag, Kolesterol, Diabetes Mellitus, masalah pernafasan dan lain sebagainya. Bawang Merah juga biasa digunakan sebagai perangsang akar alami. Mengetahui manfaat Bawang Merah yang sangat besar itu, tak akan ragu lagi untuk membudidayakannya.

Budidaya Bawang Merah dalam pot atau polybag sangat mudah dilakukan dan dapat dijadikan sebagai ladang bisnis maupun sekedar memanfaatkan pekarangan untuk memenuhi keperluan sehari-hari keluarga. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menanam Bawang Merah dalam polybag adalah siapkan media tanam beberapa polybag berukuran sekitar 30 cm x 40 cm dengan jumlah yang sesuai dengan tanaman Bawang Merah yang diinginkan.

Media tanam yang diperlukan yaitu tanah gembur, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1, pupuk SP-36 sebanyak 3 gram dan dicampur dengan satu sendok teh furadan untuk setiap polybag. Setelah itu, campurkan semua bahan dan masukkan ke dalam polybag. Siram dengan air secukupnya lalu biarkan media tanam selama kurang lebih 2 hari sampai siap untuk digunakan sebagai lahan tanam.

Setelah media tanam siap untuk digunakan, maka penanaman dapat dilakukan dengan langkah yaitu, memilih umbi bawang merah terbaik yang sehat dan bagus. Gunakan umbi Bawang Merah untuk ditanam dalam setiap polybag. Tanam umbi-umbi tersebut sampai bagian lehernya dengan jarak tanam sekitar 5 cm antar umbinya.

Lalu, sirami dengan air secukupnya. Letakkan polybag tersebut di tempat yang tersinar matahari. Pemupukan dilakukan agar tanaman tumbuh lebih subur dan cepat tumbuh dan berkembang. Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK untuk masing-masing polybag sebanyak 1 gram. Pemupukan dilakukan dengan cara disiramkan ke tanaman secara rutin setiap seminggu sekali sampai tanaman bawang merah menginjak usia 6 minggu setelah masa tanam.

Untuk mencegah serangan hama atau penyakit dilakukan pemeliharaan atau perawatan, dengan cara, bawang merah tidak boleh mengalami kekeringan karena tanaman akan mati, dan juga tak bisa hidup dalam genangan air. Lakukan penyiraman secara rutin namun tidak sampai membuat genangan di sekitar tanaman. Penyiraman dapat dilakukan 1 (satu) sampai 2 (dua) kali sehari pada musim kemarau.

Penyiangan merupakan pembersihan sekitar tanaman seperti gulma, rumput liar dan lain sebagainya. Pembersihan dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman, jika ada salah satu tanaman yang busuk, harus segera dibuang agar tidak merambat ke tanaman Bawang Merah yang lainnya.

Pengendalian hama sangat penting dilakukan agar mencegah datangnya hama yang biasa menyerang tanaman. Bisa menggunakan pestisida nabati dan digunakan dengan cara disemprotkan ke setiap tanaman. Tanaman Bawang Merah dapat dipanen saat berumur 3 bulan, dengan ciri-ciri, daun tanaman telah menguning sekitar 80 persen.

Leher batang tanaman telah kosong atau gembos, dengan cara menyentuh dan menekan batang tanaman. Umbi Bawang Merah menyembul atau muncul ke atas permukaan tanah dengan warna yang telah memerah. Jika bawang merah akan dimanfaatkan untuk dikonsumsi, dipanen ketika usianya menginjak 3 bulan setelah penanaman, jika akan dimanfaatkan kembali sebaiknya dipanen di usia 100 hari setelah penanaman.

Pemanenan pada saat hari cenderung panas di mana tanah dalam keadaan kering sehingga Bawang Merah tidak mudah busuk. Dilakukan dengan mencabutnya secara langsung dari media tanamnya secara hati-hati agar tidak merusak tanaman. Agar Bawang Merah tidak mudah busuk dan meningkatkan kualitasnya, setelah selesai dipanen sebaiknya dijemur/digantung di bawah sinar matahari. (Berbagai sumber/111)