Kulit Buah Melinjo Dapat Obati Asam Urat

Rabu, 11 April 2018, 00:41 WIB

Buah Mlinjo | Sumber Foto:Pixabay

AGRONET - Pemakaian obat kimia sudah diketahui dapat menyebabkan efek samping. Apalagi jika tidak sesuai dengan yang disarankan dokter. Oleh sebab itu, banyak orang yang kemudian beralih menggunakan obat herbal yang efek sampingnya lebih kecil.

Obat untuk hiperurisemia (asam urat) seperti allopurinol misalnya, memiliki beberapa efek samping. Di antaranya yaitu muntah, diare, neuritis perifer, vaskulitis nekrosis, dan anemia aplastik, alergi kulit, serta dapat menyebabkan katarak.
 
Jika selama ini buah melinjo diyakini bisa memperparah penderita asam urat, lalu bagaimana dengan kulit melinjo? Untuk mengetahui hal tersebut, mahasiswa dari Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB), Anggun Nia Dewi melakukan penelitian mengenai efek toksisitas akut dari ekstrak etanol kulit buah melinjo.
 
Ekstrak etanol kulit buah melinjo ini digunakan untuk menurunkan asam urat dalam tubuh. Toksisitas suatu bahan dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bahan dalam memberikan efek racun atau kerusakan terhadap organisme hidup. Uji ini bermanfaat dalam uji awal atau acuan dalam penentuan dosis bahan obat yang aman selanjutnya dikonsumsi oleh manusia. ”Toksisitas akut dari konsumsi ekstrak kulit buah melinjo ini tergolong pada toksisitas ringan,” ujar Anggun.
 
Perempuan kelahiran Madiun ini, melakukan penelitian dengan menggunakan hewan uji berupa mencit jantan dengan galur DDY. Setelah dilakukan pembuatan ekstrak etanol kulit buah melinjo, kemudian ekstrak tersebut diberikan kepada hewan uji dengan kelompok dosis yang berbeda-beda.
 
”Pada uji toksisitas akut ini juga dilakukan pengamatan terhadap dampak organ hati dan ginjal. Gambaran histopatologi hati dan ginjal yang diberi ekstrak kulit melinjo mulai menunjukkan kelainan ringan seperti degenerasi pada pemberian ekstrak 300 mg/kgBB. Namun, kelainan ini tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap kerusakan disfungsi organ sampai pemberian ekstrak 5000 mg/kgBB. Sehingga hasil hispatologi hati dan ginjal ini diartikan aman dan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap kerusakan dan disfungsi organ,” jelas Anggun.
 
Kandungan ekstrak sendiri diketahui berisi senyawa aktif tanin, flavonoid, saponin, dan triterpenoid. Senyawa aktif ini yang berperan sebagai antihiperurisemia. ”Hiperurisemia atau keadaan tubuh yang mengalami peningkatan kadar asam urat dari batas normalnya dapat diobati dengan ekstrak etanol kulit buah melinjo dan tidak memberikan dampak buruk apabila dikonsumsi dalam jangka waktu pendek. Dengan konsumsi bahan alami berupa ekstrak etanol kulit buah melinjo maka dapat mengurangi efek samping  dan harga yang relatif terjangkau,” ujar Anggun. (Humas IPB/KMU/Zul/555)

 

BERITA TERKAIT