Lawan OPT dengan Budi Daya Bawang Merah Ramah Lingkungan

Kamis, 18 Oktober 2018, 09:15 WIB

Tanaman bawang merah | Sumber Foto:Pixabay

AGRONET-- Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Riau menggelar "Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT Ramah Lingkungan" pada hari Selasa (17/10). Kegiatan ini dilaksanakan bersama Kelompok Tani (Poktan) Jadi Rejo Desa Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Lokasi gerakan pengendalian seluas sembilan hektare ini dibagi menjadi dua, sesuai varietas yang bakal ditanam. Dua hektare akan ditanami varietas Tuk Tuk dan sisanya varietas Bima Brebes asal umbi.

Kegiatan ini merupakan sekaligus ajang temu petani dengan petugas lapang, dan pengamat hama penyakit. Peserta dari kelompok tani yang hadir pada acara ini 25 peserta. Pada kesempatan ini, petugas mensosialisasikan cara pengolahan tanah, perendaman bibit bawang dengan menggunakan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacter), dan pengukuran pH tanah sebelum tanam.

Kasubdit Dampak Perubahan Iklim & Bencana Alam Ditjen Hortikultura, Iwan Patria, menyatakan, pengendalian OPT secara ramah lingkungan kaya manfaat. "Misalnya, OPT terkendali, menekan biaya produksi, produk aman konsumsi, serta kelestarian lingkungan terjaga," katanya.

Iwan menjelaskan pentingnya memberdayakan musuh alami di lapangan dengan menyediakan lingkungan yang menguntungkan kehidupan serangga. Misalnya, melakukan penanaman refugia sebagai sumber nectar sebagai konservasi musuh alami, khususnya parasitoid.

Diakui petani bahwa jenis OPT yang biasanya menyerang tanaman adalah penyakit layu fusarium. Untuk mengatasi hal tersebut, para petani lantas diajarkan perendaman benih bawang menggunakan agens hayati PGPR. Tujuannya, benih yang ditanam lebih tahan terhadap penyakit.

Selain itu, petani turut diajari cara pengolahan tanah memakai pupuk kandang yang telah dicampur agens hayati trichoderma. "Petani tak perlu membeli pupuk kandang, karena bisa dibuat dari usaha ternak sapi potong," ungkap Iwan. (222)