Mesin Kapal Mati, 5 Nelayan Pencari Ikan Terdampar

Minggu, 07 Januari 2018, 19:38 WIB

Kapal telah dievakuasi. | Sumber Foto:KBRN

AGRONET – Sebuah kapal mengalami rusak parah dan tidak dapat digunakan. Akibatnya, ditemukan terdampar di Biak. Kapal Motor Hasrat memiliki kapasitas 5 GT dan berbahan campuran fiber. Beroperasi dari Pulau Kawaluso Sangihe, Sulawesi Utara pada Jumat, 8 Desember 2017.

Kapal dinahkodai oleh Lasdi Hamka (52) bersama 4 anak buah kapal: Andi Hamka, Burhan Tompoh, Muliadi Manderes dan Feri Tampilang untuk melakukan aktifitas mencari ikan. Kapal yang terombang ambing itu ditemukan oleh Tim SAR Biak.

Dalam wawancara, Lasdi mengaku telah melakukan berbagai upaya penyelamatan namun kondisi cuaca memburuk dan tidak ada jalur komunikasi. Itulah yang menyulitkannya untuk mendapatkan bantuan sehingga kapalnya terbawa arus laut. Hingga Sabtu siang, 6 Januari, kapal terdampar di Kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor.

Bantuan pun datang dari Tim SAR, Lanal dan Polair Polres Biak Numfor. Seluruh awak kapal dievakuasi ke kantor SAR Biak, pada Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIT. Lasdi menjelaskan, ”Kami mulai keluar mencari ikan di Pulau Kawaluso lalu mesin mati karena olinya kecampur sama air akibatnya mesin ngadat dan mati. Saya berusaha cari sinyal tapi mesin mati. Hampir tiga minggu terkena angin barat dan selatan dan terdampar di Pulau Padaido. Selama hanyut, kami tidak memiliki persediaan makanan. Kami hanya bertahan memanfaatkan buah kelapa yang hanyut ke laut dan ikan yang kami tangkap. Kami minum air laut setiap hari.”

Lasdi menjelaskan kisahnya di kediaman Ketua K2 Satal Sitaro Biak Numfor, Minggu (7/1). Ia mengaku sudah menggunakan kapal tersebut sejak 6 tahun silam. Ia berharap bisa segera pulang ke kampung halaman dan bertemu keluarga di rumah.

“Selama ini keluarga hanya pasrah dan setiap hari mengirim doa untuk kami dan mengadakan tahlilan. Alhamdulillah kami dapat terdampar di Pulau Padaido dan mendapat bantuan dari kepala kampung serta warga setempat yang kemudian melaporkan kepada Tim SAR, TNI AL dan Kepolisian,” jelasnya.

Ketua K2 Satal Sitaro, Kabupaten Biak Numfor, Marhaen Matoneng mengatakan, pengurus dan warga Sangihe di Biak akan saling berkoordinasi untuk kepulangan lima nelayan tersebut. “Nelayan ini berasal dari Sangihe, dan hari ini telah bertemu bersilaturahmi dengan sebagian dari warga Sangihe. Kami akan berkoordinasi untuk kepulangan mereka. Kami berharap pula ada perhatian dari pemerintah. Mewakili warga K3 Satal, kami juga berterimakasih kepada kepala kampung dan warga di Kepulauan Padaido Aimando, seluruh Tim SAR, Lanal dan Polair Biak yang membantu proses evakuasi hingga tiba di kota,” kata Marhaen. (KBRN/111)