IPB Gunakan Cabe Jawa untuk Penjantanan Ikan Synodontis

Senin, 29 Januari 2018, 10:55 WIB

Peneliti dari Kampus IPB melakukan penelitian tentang maskulinisasi larva ikan synodontis. | Sumber Foto:Humas IPB

AGRONET - Synodontis eupterus adalah ikan hias air tawar yang berasal dari sungai Niger, Afrika. Ikan ini banyak diproduksi di Indonesia untuk memenuhi permintaan lokal dan ekspor. Namun, produksinya terbatas akibat rendahnya populasi synodontis jantan. Synodontis jantan hanya berkisar 5 sampai 10 persen dari total produksi synodontis petani, yang membatasi ketersediaan jantan untuk tujuan reproduksi.

Untuk mengatasi rendahnya populasi jantan dapat dilakukan dengan penjantanan atau maskulinisasi. Untuk itu diperlukan hormon dari bahan alam yang aman dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Empat orang peneliti dari Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Dinar Tri Soelistyowati, Prassetyo Dwi Dhany Wijaya, Muhammad Zairin Jr dan Widanarni melakukan penelitian maskulinisasi larva ikan synodontis menggunakan ekstrak cabe Jawa (Piper retrofractum).

“Steroid sebagai hormon seks yang berasal dari tumbuhan, biasa disebut sebagai fitosteroid. Fitosteroid yang membantu dalam diferensiasi, pembentukan jenis kelamin laki-laki dan karakteristik seks sekunder dikenal sebagai phytoandrogen. Cabe Jawa disebut sebagai tanaman yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ekstrak cabe Jawa melalui perendaman pada larva ikan synodontis,” tutur Dinar.

Dalam percobaannya, tim peneliti ini menggunakan larva ikan synodontis berumur 10 hari dengan masing-masing ulangan sebanyak 100 ekor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan ECJ menghasilkan 25 sampai 40 persen ikan jantan berusia empat bulan; 1-2 persen betina dan di atas 60 persen interseks. Sedangkan pada usia lima bulan, persentase ikan interseks turun menjadi 20 sampai 40 persen; ikan betina meningkat menjadi 60 sampai 62 persen; dan ikan jantan berkisar 20 sampai 35 persen pada ECJ dibandingkan kontrol P0 (15 persen).

Tim peneliti menyimpulkan bahwa maskulinisasi ikan sinodontis pada fase larva menggunakan ekstrak cabai Jawa melalui perendaman dapat meningkatkan dua kali persentase ikan jantan dibandingkan dengan kontrol. “Ekstrak cabe Jawa mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup ikan. Peningkatan dosis ekstrak cabai Jawa dapat menurunkan tingkat kelangsungan hidup ikan,” ungkapnya. (Humas IPB)