Susu Sapi, Kambing, atau Kedelai ?

Senin, 23 Juli 2018, 23:16 WIB

Susu adalah minuman yang sejak lama dikonsumsi manusia karena bermanfaat untuk kesehatan | Sumber Foto:libreshot.com

AGRONET--Siapa yang tidak suka susu ? Rasanya, sangat jarang orang tidak suka susu termasuk makanan dan minuman yang mengandung susu. Kecuali, jika mengidap alergi terhadap susu.

Seperti diketahui susu adalah alergen umum. Sekitar 2 dari 3 orang dewasa mengalami kesulitan mencerna susu. Apakah itu intoleran laktosa atau kepekaan terhadap protein kaseinnya.

Sejak manusia dilahirkan, susu adalah asupan pertama dan utama. Khususnya air susu ibu (ASI), susu terbaik bagi bayi. Namun, setelah kita beranjak remaja dan dewasa, susu apa yang paling cocok untuk kita ? Apalagi berbagai jenis susu dapat kita jumpai di pasar.

 

Penjelasan di bawah ini mengenai berbagai jenis susu dapat menjadi panduan praktis untuk memilih susu yang pas untuk kita.

  1. UHT

Pada saat pembuatannya, susu UHT (Ultra High Temperature) disterilisasi dengan cara dipanaskan hingga suhu 135 derajat Celcius untuk membunuh mikro organisme berbahaya. Cara ini adalah salah satu alternatif untuk pasteurisasi, dan lazim dipakai untuk mengawetkan minuman, juz buah, sup, dan jenis cairan lainnya. Namun, paling sering diterapkan pada susu.

  1. Susu Kental Manis

Beberapa waktu yang lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan semacam peringatan bagi produsen susu kental manis (SKM). Peringatan ini dikeluarkan karena ada produsen SKM yang membuat iklan dengan gambar yang dapat ditafsirkan seolah-olah SKM cocok untuk bayi dan anak-anak.

SKM adalah susu kental dengan tambahan pemanis. Pada proses pembuatannya, susu ini dipanaskan sehingga kadar airnya menghilang dan diperoleh kekentalan yang dikehendaki.

SKM hanya dianjurkan sebagai tambahan untuk makanan dan minuman, seperti kue, puding, kopi, atau teh. Namun tidak disarankan diminum sebagai susu. Apalagi oleh mereka yang mengidap diabetes, mengingat kandungan gulanya sangat tinggi.

  1. Full Cream

Susu jenis ini mempunyai rasa yang lebih enak dibandingkan dengan susu rendah lemak. Rasanya lebih creamy. Jika mengonsumsi satu gelas susu full cream, berarti sekitar 5 gram lemak jenuh masuk ke dalam tubuh. Ini sama dengan 20 persen kebutuhan lemak harian. Satu gelas susu full cream mengandung sekitar 150 kalori atau dua kali dari susu skim. Susu jenis ini tidak cocok dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjalani program menurunkan berat badan.

Selain itu, menurut penelitian dari Harvard School of Public Health, hormon-hormon yang berhubungan dengan sapi yang sedang hamil diduga dapat memicu penyakit seperti kanker payudara. Padahal hormon ini berikatan dengan lemak susu. Oleh sebab itu, disarankan agar mengonsumsi susu rendah lemah.

  1. Semi-skimmed

Susu jenis ini mengandung lebih sedikit lemak jika dibandingkan dengan susu full cream. Dengan demikian, vitamin dalam susu seperti vitamin D dan A, yang larut dalam lemak, masih terdapat dalam susu jenis semi-skimmed. Walaupun jumlahnya tidak sebanyak pada susu full cream.

  1. Skim

Pada susu skim, kandungan lemaknya sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada. Akibatnya, vitamin yang larut dalam lemak –vitamin A dan D- menjadi berkurang banyak. Lebih lanjut, karena kandungan lemaknya sangat sedikit, maka kandungan kalorinya pun menjadi lebih sedikit dibandingkan susu full cream dan semi skimmed. Susu ini sangat cocok untuk mereka yang sedang mengerjakan program menurunkan berat badan, namun tidak cocok bagi balita.

 

Selain berbagai jenis susu di atas, susu juga dapat dibedakan dari asalnya atau bahan bakunya, seperti di bawah ini :

  1. Susu Sapi

Susu sapi adalah susu yang paling banyak dikonsumsi manusia, karena sapi perah merupakan ternak penghasil susu yang paling dominan dibandingkan ternak perah lainnya.

Manfaat susu bagi tubuh tidak terbantahkan. Salah satunya sebagai sumber protein. Protein susu sapi penting untuk proses pembentukan otot. Selain itu kalsium susu sapi juga dibutuhkan untuk proses pembentukan tulang, agar tulang mengalami pengeroposan (osteoporosis).

Susu sapi juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 yang merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia. Sehingga mutlak harus diperoleh dari asupan makanan.

  1. Susu Kambing

Susu kambing tidak sepopuler susu sapi, walaupun susu kambing telah dikonsumsi lebih dari 1000 tahun tahun silam, khusus di daerah Timur Tengah. Sebenarnya, susu kambing memiliki asam lemak 35% lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi yang hanya 17 % asam lemak. Selain itu, susu kambing lebih mudah diserap dan dicerna tubuh, serta tidak mengakibatkan inflamasi.

Seperti halnya susu sapi, susu kambing juga dapat memenuhi kebutuhan kalsium untuk memperkuat tulang, apalagi kandungan kalsium susu kambing lebih tinggi dibanding susu sapi. Bahkan, nutrisi susu kambing lebih baik dikonsumsi oleh mereka yang mengalami alergi laktosa.

  1. Susu Domba

Dibandingkan susu sapi dan kambing, susu domba memiliki kandungan lemak yang paling sedikit. Susu domba juga dapat dipakai sebagai susu pengganti untuk mereka yang alergi terhadap susu sapi atau susu kambing. Kandungan mineral susu domba dua kali lipat susu sapi, tetapi kandungan lemak jenuhnya sangat tinggi, lebih tinggi dari lemak pada susu sapi dan kambing.

Rasa susu domba agak manis. Teksturnya pekat atau kental. Sangat jarang ditemui orang minum susu domba. Karena biasanya susu domba diolah menjadi keju, yoghurt, dan berbagai macam produk kecantikan.

Susu domba memiliki kandungan kalsium yang paling tinggi dibandingkan susu sapi dan kambing. Ditambah dengan kandungan kandungan mineral dan nutrisi penting lainnya seperti vitamin A dan E, membuat susu domba bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

  1. Susu Unta

Di Arab Saudi, sekitar 3000 SM telah memanfaatkan daging dan susu unta. Kandungan protein dan komposisi susu unta berbeda dengan susu lain. Susu unta tidak menggumpal ketika diasamkan. Hal ini membuat susu unta tidak dapat dipakai sebagai bahan pembuat keju.

Susu unta memiliki kandungan protein yang tinggi. Dibandingkan dengan susu sapi, susu unta mengandung vitamin C 3 kali lipat lebih banyak dan zat besi 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan susu sapi. Karena bebas laktosa, menjadikan susu unta aman dikonsumsi bagi orang yang intoleran laktosa.

  1. Susu Kerbau

Seperti halnya susu sapi, susu kerbau juga memiliki kandungan protein yang tinggi. Susu kerbau juga mengandung banyak kalsium, magnesium, fosfor, dan potasium sehingga dapat menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.

Namun kandungan lemak pada susu kerbau cukup tinggi sehingga tidak cocok untuk bayi dan mereka yang sedang mengerjakan program diet. Di India, susu kerbau diolah menjadi beberpaa macam produk makanan seperti keju dan yoghurt.

  1. Susu Kuda

Susu ini lebih dikenal dan banyak dikonsumsi di daerah Sumbawa. Kandungan dan manfaat susu kuda mirip dengan susu sapi. Namun susu kuda mempunyai keunggulan karena kandungan proteinnya lebih sedikit dibandingkan susu sapi. Sehingga lebih cocok untuk bayi atau orang mengalami alergi laktosa.

Rasa susu kuda lebih gurih dibandingkan susu sapi, karena kandungan gulanya lebih tinggi. Tetapi, kandungan kalorinya lebih sedikit. Setiap 100 gram susu kuda menghasilkan 44 kalori, sedangkan susu sapi menghasilkan 64 kalori. Dengan demikian, susu kuda lebih cocok untuk orang yang sedang menjalankan program diet.

  1. Yak

Hewan ini mirip sapi, namun bulunya lebat. Habitatnya di sekitar pegunungan Himalaya. Orang Tibet telah sejak lama memanfaatkan daging dan susu Yak untuk dikonsumsi.

Kandungan susu Yak seperti kalsium, asam amino, dan vitamin A yang lebih tinggi dari susu sapi, membuat susu Yak sangat baik untuk kesehatan tubuh. Hal ini membuat banyak orang yang mengonsumsinya. Susu Yak berwarna merah jambu dan beraroma spesifik.

  1. Susu Rusa Kutub

Susu rusa kutub mempunyai kandungan laktosa yang rendah dan bersifat anti diare. Selain itu, susu ini juga mengandung banyak protein, mineral, dan omega-3. Susu jenis ini biasanya dikonsumsi di Swedia dan Norwegia. Susu rusa kutub memiliki sifat cepat mengental sehingga mudah dibuat menjadi keju.

  1. Susu Kedelai

Susu kedelai berwarna putih bersih dan mengandung asam lemak, mineral, serta vitamin yang tinggi. Ini membuat susu kedelai baik untuk dikonsumsi untuk kesehatan.

Susu kedelai adalah susu terbaik setelah susu kambing dan susu sapi, dan mudah ditemui di pasaran. Karena dibuat dari sari kacang kedelai murni, membuat susu kedelai baik untuk kesehatan pencernaan dan mereka yang menderita alergi susu hewani. Selain itu, susu kedelai kaya akan serat dan protein.

  1. Susu Gandum

Selain dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat roti dan sereal, gandum juga diolah menjadi susu. Susu gandum bebas kolesterol dan laktosa, sehingga sangat aman dikonsumsi. Sangat aman dikonsumsi untuk mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan.

  1. Susu Beras

Jenis susu ini belum banyak dikenal orang. Susu beras adalah susu yang diperoleh dari beras. Susu beras tidak memiliki jumlah protein yang tinggi. Berbagai macam vitamin, mineral, dan zat besi kadang ditambahkan untuk membuatnya lebih bergizi.

  1. Susu Kacang Mete

Selain sebagai makanan camilan, ternyata kacang mete juga dapat menjadi susu. Susu kacang mete bermanfaat untuk kesehatan tulang dan jaringan ikat.

Setelah mengenal berbagai jenis susu beserta kelebihan dan kekurangannya, pertanyaan selanjutnya adalah; apakah kita harus mengonsumsi susu?

Tentu kita masih ingat jargon ”4 sehat 5 sempurna”. Jargon ini sudah kita kenal sejak duduk di bangku sekolah dasar. Konsep 4 sehat 5 sempurna berarti mengonsumsi makanan yang mengandung 4 sumber nutrisi yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan disempurnakan dengan susu.

Namun, sejak tahun 1990-an, jargon “4 sehat 5 sempurna” dianggap kurang sesuai dengan perkembangan ilmu gizi. Untuk saat ini lebih tepat berpatokan pada ”gizi seimbang”. Jadi, tidak harus mengonsumsi susu untuk kesempurnaan makanan. Bagaimana dengan Anda ? (555)

BERITA TERKAIT