Itik Persilangan Naik Daun

Rabu, 20 September 2017, 23:37 WIB

Itik Persilangan | Sumber Foto:Humas BPTP NTB

AGRONET - Menjamurnya penjual kuliner yang menjajankan sajian bebek, atau sebagian menyebut itik, menjadikan ternak ini tengah naik daun.  Permintaan itik yang terus meningkat membuat peternak, praktisi, akademisi, dan peneliti terus berusaha melakukan inovasi.  Inovasi terus dilakukan, untuk mengurangi pengunaan itik petelur yang masih produktif sebagai pemenuhan daging itik.

Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, Bogor, Jawa Barat telah melakuan penelitian persilangan itik sejak Tahun 2003.  11 Tahun yang ditempuh Balitnak Ciawi untuk menghasilkan itik persilangan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. 

Itik Peking Mojokerto putih (PMp), keturunan ke-5 dari populasi terseleksi.  Itik tipe pedaging ini secara genetis campuran darah dari Itik Peking dan Itik Mojosari putih. Itik Peking dipilih karena itik jenis ini memiliki dua keunggulan, dapat dijadikan itik petelur dan itik pedaging.  Namun, Itik Peking bukanlah itik lokal.  Agar dapat dikembang biakkan secara lokal, maka Itik Peking disilangkan dengan Itik Mojosari.

Hasilnya, karkas ukuran sedang ataupun besar dengan kualitas daging yang tinggi.  Warna bulu yang putih, menjadikan nilai tambah itik persilangan ini.  Warna bulu putih, akan menghasilkan warna kulit karkas yang bersih dan cerah.  Dalam proses budidaya, untuk menghasilkan itik dengan bobot 2 – 2,5 kg hanya membutuhkan waktu 10 minggu.

Sedangkan untuk memilih itik betina yang nantinya akan dijadikan sebagai indukan, pilih DOD betina dengan bobot 45 sampai 50 gram.  Gerak gerik lincah dan mata tidak sentu.  Setelah berumur 5,5 – 6 bulan induk akan bertelur untuk pertama kalinya.  Rata-rata produksi telur pada umur 6 bulan antara 73 – 78%. 

Uniknya, Induk Betina dapat disilangkan dengan entog jantan.  Dari hasil persilangan tersebut dihasilkan Itik Serati yang memiliki bobot lebih dari 3 kg pada umur 10 minggu.

Unggulnya itik persilangan, mengakibatkan banyak peternak berbondong-bondong memelihara itik jenis ini.  Terlebih jika melihat potensi pasar yang cukup besar.  Harga jual itik persilangan lebih tinggi dibandingkan dengan itik lokal.  Kentati harga Days old Duck (DOD) yang juga lebih tinggi, rendahnya konfersi pakan menjadikan itik persilangan semakin unggul.

Itik ini mampu bertahan pada suhu yang berkisar 26-30 derajat celcius.  Tahan akan penyakit.  Namun, pastikan lokasi pemeliharaan jauh dari keramaian, karena itik ini mudah stress.

Untuk hasil optimal, pemberian pakan juga perlu diperhatikan.  Mulai DOD hingga umur 3 minggu, disebut dengan masa starter.  Pada masa ini ternak diberi pakan dengan kebutuhan protein kasar (PK) 18,7 persen.  Sedangkan masa finisher, umur 4 – 10 minggu cukup diberi pakan dengan PK 15,4 persen.  Dan jangan lupa sediakan air minum secara terus menerus (adlibitum).

Sederhana bukan melakukan budidaya itik persilangan? Sudah sepatutnya jika Itik Persilangan naik daun. (269)

BERITA TERKAIT