Ini Strategi Kementan Genjot Ekspor Sayur dan Buah

Sabtu, 05 Januari 2019, 05:27 WIB

Komoditas manggis. | Sumber Foto: Biro Humas dan Informasi Publik Kementan

AGRONET -- Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, kembali melepas ekspor produk hortikultura di wilayah Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (4/1). Sehari sebelumnya juga melepas ekspor sayuran di Bandung Barat. Ekspor sayuran, buah, dan bunga memang tengah naik daun, meningkat 11,92 persen, dengan nilai lebih dari Rp5 triliun di 2018 ke 113 negara.

"Setelah mampu meningkatkan produksi dan daya saing, kini saatnya kita menggalakkan ekspor dan investasi. Capaian tren ekspor yang baik di subsektor hortikultura perlu kita tingkatkan pada tahun 2019, termasuk ekspor manggis yang tercatat bisa naik 500 persen," kata Amran saat melepas beberapa komoditas holtikultura termasuk sayuran dan manggis ke Cina,  Singapura, dan Hongkong dari gudang milik PT. Alamanda Sejati Utama, di Banjaran, Kabupaten Bandung.

Secara spesifik, data Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan selama 2018 lalu, ekspor sayuran naik 4,8 persen, ekspor bunga naik 7,03 persen. sementara ekspor buah naik signifikan 26,27 persen.

Menurut Amran, upaya Kementan untuk mendorong ekspor benar-benar menjadi prioritas. Salah satunya adalah dengan memangkas perizinan. "Jika dulu butuh hingga 13 hari bahkan hingga 3 bulan, kini eksportir hanya butuh 3 jam untuk mendapatkan izin ekspor melalui sistem online tanpa perlu tatap muka," jelas Amran.

Amran juga menegaskan upaya perbaikn kualitas sesuai permintaan negara tujuan, karena produk pertanian punya persyaratan yang ketat terkait isu higienitas dan keamanan. Lobi pun dilakukan agar komoditas Indonesia bisa tembus ke negara lain, termasuk pengiriman bisa langsung ke negara tujuan tanpa transit seperti sebelumnya.

"Hasilnya jelas, perusahan seperti di PT. Alamanda ini bisa ekspor 42 komoditas sayuran, buah, tanaman hias. Volume sekitar 10.000 ton setahun ke 12 negara, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Cina, Dubai, Saudi Arabia, Pakistan, India, Banglades, Australia, dan New Zealand," ujarnya.

Ekspor sayuran dari PT. Alamanda direncanakan bisa mencapai sebanyak 200 ton/bulan dengan aneka jenis, yakni 12 komoditas sayuran, 29 jenis buah-buahan, dan beberapa tanaman hias, antara lain: baby buncis 30 ton, buncis 45 ton, selada air 30 ton, kentang 60 ton, ubi manis 20 ton, petai 2 ton, dan sayur lainnya. Untuk buah non musim, ada jambu biji merah/ pink guava 2 ton, rock melon 20 ton, dan salak 4 ton. Sementara buah musiman, yang diekspor antara lain, manggis dengan perkiraan 500 ton/musim dan mangga 100 ton/musim.

Amran berharap, ke depan selain produktivitas yang meningkat sehingga bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga lebih berkualitas dan berdaya saing di pasar internasional. Kuncinya adalah pada benih unggul hasil inovasi, serta penerapan teknologi, baik saat produksi hingga deliveri, termasuk armada angkut dengan alat pendingin dengan kapasitas besar.

Kementan sudah melakukan banyak hal dalam meningkatkan produksi pertanian, diantaranya membagikan alat mesin pertanian naik hingga 1.500 persen, mengalakkan inovasi dengan memberi insentif bagi peneliti, dan program bantuan produktif lainnya. "Bahkan selama 4 tahun sudah 16 triliun dilakukan refocusing anggaran untuk prioritaskan petani," ucap Amran.

Terkait Kabupaten Bandung yang merupakan salah satu penopang pangan di Jawa Barat, Amran mendorong pemuda untuk mau bertani. Dalam dialognya dengan beberapa petani, Amran juga memberikan bantuan modal untuk menjaga semangat di sektor pertanian. "Seluruh Indonesia kami rekrut 400 ribu petani milenial, kami berikan bantuan, baik alat mesin pertanian hingga pupuk," uangkap Amran.

Perusahaan eksportir juga sangat penting dalam mendorong kesejahteraan petani. Kelompok tani atau gabungan kelompok tani (Gapoktan) dilibatkan sejak awal dalam proses produksi, dan diperkenalkan dengan pentingnya kontrol kualitas melalui praktik pertanian yang baik mulai dari produksi, manajemen, hingga kelembagaan yang efektif. (591)