Room Pets Djakarta, Komunitas Pemelihara Satwa

Kamis, 17 Januari 2019, 11:01 WIB

Room Pets Djakarta (RDP). sebuah komunitas yang bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan mengenai satwa terutama reptil, | Sumber Foto:dok RDP

AGRONET -- Di bilangan Thamrin, tepatnya di depan Sarinah saat Car Free Day (CFD)  hari Minggu pagi, menjelang pergantian tahun kemarin, terlihat sekelompok remaja membawa aneka satwa reptil. Mereka memperkenalkannya kepada masyarakat  yang mendekat. Menjelaskan sifat sifat hewan yang sedang dipegang dan dielus. Para pecinta satwa berseragam tersebut adalah para anggota komunitas Room Pets Djakarta (RPD). Sebuah komunitas yang bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan mengenai satwa. Terutama jenis reptil.

Kehadiran komunitas ini sempat menarik perhatian beberapa warga yang sedang melakukan kegiatan CFD, karena mereka membawa ular jenis phyton dan boa. Mereka juga memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin memegang dan berfoto bersama hewan reptil tersebut.

“Untuk mengenalkan kalau reptil itu enggak menakutkan, bukan hama juga. Jadi, ada beberapa reptil yang bisa kita pelihara, ada yang memang enggak wajar kita pelihara, kayak ular berbisa. Jadi tujuannya untuk edukasi,” ujar Ilham, Ketua dari komunitas RPD.

Ilham mengatakan, salah satu cara mereka mensosialisasi adalah dengan berkeliling ke sekolah-sekolah di Jakarta dan mengadakan kelas khusus untuk memperkenalakan reptil secara langsung kepada anak-anak. Biasanya mereka datang ke sekolah-sekolah sesuai undangan. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak sekolah yang telah dikunjungi oleh komunitas sejak berdiri Mei 2014 lalu.

Ilham menceritakan, komunitas ini pertama kali dia bentuk bersama sejumlah teman yang juga memiliki ketertarikan merawat reptil. Saat ini, sudah ada sekitar 100 anggota aktif  yang berasal dari wilayah Jabodetabek, usia muda hingga orang tua, yang tergabung.

Mereka berkumpul untuk memberikan edukasi seputar reptil, mamalia, bird of prey, unggas, serangga dan amfibi. Selain sosialisasi langsung, komunitas ini juga menjawab pertanyaan masyarakat seputar reptil melalui akun Facebook dan Instagram.  Komunitas ini juga mengajarkan untuk menghilangkan rasa takut terhadap hewan seperti ular dan iguana, sekaligus tempat edukasi bagi masayarakat untuk melestarikan hewan.

Ilham mengatakan, ular dan berbagai jenis reptil yang biasa merek pamerkan di kawasan CFD dan dibawa ke sekolah-sekolah, sudah dipastikan jinak dan tak berbahaya. Biasanya yang dibawa ular, karena paling mudah dibawa. Meskipun diantara mereka juga memelihara iguana, biawak, kadal, sugar glider dan musang.

Menurut Rama Okta Sadewa selaku Humas dari RPD, komunitas mereka juga banyak beranggotakan pecinta satwa yang sebelumnya sudah pernah masuk di komunitas lain yang memiliki tujuan yang sama. “Kami memang terbuka terhadap komunitas lain atau warga sekitar untuk memberikan edukasi,” katanya.

Tak jarang RPD mengadakan gathering demi mempererat silaturahmi sesama anggota. Bahkan bersosialisasi dengan orang-orang sekitar. "Gathering kita terbagi menjadi, sosialisasi kepada semua member dan warga sekitar serta memberikan edukasi tentang hewan-hewan yang jarang mereka temui atau kadang masih dianggap hama. Bahkan dijadikan makanan,” jelas Rama.

RPD juga membuka kesempatan bagi masyarakat umum yang ingin bergabung dan saling berbagi pengalaman selama memelihara binatang. Tak harus memiliki reptil.  “Tidak atau belum punya reptil juga tidak masalah jika ingin gabung. Yang penting mau belajar dan berbagi ilmu. Seperti kalau sedang di CFD seperti ini,” tuturnya.

RPD tidak terlalu kolot dengan peraturan, namun fleksibel. "Cara gabung di RPD gampang. Baca rules di grup Facebook. Jika bisa memenuhi rules, isi data member. Setelah itu rajin ikutan gathering dan kami akan nilai pantas atau tidaknya melanjutkan tahap pembelian seragam,” paparnya. (234)