Ternak Ayam Petelur saat Harga Telur Mahal

Selasa, 15 Mei 2018, 20:02 WIB

Kandang ayam petelur | Sumber Foto:Berbagai sumber

AGRONET – Ada beberapa hal yang harus diketahui untuk memulai usaha ternak ayam petelur.
Pertama, modal yang dibutuhkan. Dalam beternak ayam petelur diperlukan modal. Modal yang di maksud adalah berupa uang untuk membayar upah pekerja, perawatan, pakan, penyediaan kandang dan kebutuhan lainnya.

Tahap pertama yang dibutuhkan adalah pembuatan kandang, pemilihan bibit, pemilihan pakan dan pengobatan. Untuk kandang ayam bisa menggunakan bambu atau kayu untuk menghemat biaya. Setelah mendapatkan lokasi kandang ayam yang strategis, selanjutnya siapkan bibit ayam petelur atau ayam siap telur.

Apa pun jenis ayam yang dipilih untuk ternak ayam petelur, pastikan memilih bibit ayam petelur yang sehat, tidak ada cacat fisik apapun. Untuk pakan bagi ayam petelur ada tiga macam, yaitu bekatul, beras jagung, dan konsentrat. Pakan tersebut dicampur rata menjadi makanan bagi ayam petelur.

Pakan merupakan bagian terpenting dalam membuka usaha ternak ayam petelur. Dibutuhkan pakan yang cukup banyak agar menghasilkan telur berkualitas. Pemberian pakan bisa 3 kali dalam sehari, jangan lupa untuk diberikan minum juga.

Dibutuhkan juga perawatan guna mencegah penyakit. Dalam memelihara dan merawat ayam petelur juga diperlukan nutrisi dan vitamin agar ayam tetap sehat. Ayam juga perlu diberi vaksin.

Merawat ayam petelur tidak boleh sembarangan, harus rutin melihat kesehatan ayam. Jika ada ayam yang kurang sehat segera dipisahkan. Ayam harus diberikan perawatan dan perhatian khusus.

Masa panen adalah masa paling bahagia bagi para peternak. Mereka bisa merasakan buah dari jerih upayanya. Pasca panen mempunyai tiga tahapan yaitu, terjaga kesegaran dan keawetan telur, aman dan utuh selama menunggu pengambilan telur dan berkualitas saat dipasarkan.

Penanganan pasca panen telur ini meliputi tahapan sortasi, pencucian, pengemasan, penyimpanan telur, dan transportasi. Sortasi telur konsumsi dilakukan melalui dua tahap, pertama, memisahkan telur rusak dan cacat. Kedua, memisahkan telur menurut kelas mutunya. Pencucian telur hanya dilakukan pada telur-telur yang kotor dipermukaannya.

Penyimpanan telur konsumsi yang utuh dan segar biasanya dilakukan pada suhu yang rendah dan dengan kelembaban yang tinggi. Telur konsumsi yang dipasarkan biasanya dikemas dengan kemasan kotak kayu atau keranjang. Jalur transportasi telur konsumsi dimulai dari peternak ke pedagang, dari daerah produsen ke konsumen, dari grosir ke pengecer. (Berbagai sumber/111)