Rektor Unilak: Mahasiswa Pertanian Jadi Garda Terdepan Menghadapi Era Industri 4.0

Minggu, 11 November 2018, 10:55 WIB

Rektor Unilak, Hasnati, bersama narasumber dan peserta seminar antar bangsa yang diadakan Faperta Unilak, Pekanbaru, Riau. | Sumber Foto: Humas Unilak

AGRONET -- Teknologi memegang peranan penting dalam meningkatkan produksi pertanian. Namun pada sisi lain, masih banyak petani yang belum mendapat akses pemanfaatan teknologi. Fakultas Pertanian dapat menjadi garda terdepan untuk menjawab berbagai tantangan dan peluang dalam menghadapi teknologi revolusi industri 4.0.

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak), Riau, Hasnati, dalam sambutannya pada pembukaan seminar antar bangsa yang berlangsung di Aula Pustaka Unilak, Pekanbaru, Riau, pekan lalu (3/11). Seminar dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian Unilak  dengan tema: Perspektif pertanian menghadapi revolusi industri 4.0.

Hasnati lebih jauh memaparkan bidang pertanian menjadi salah satu sektor penting bagi penerimaan devisa negara. Untuk itu guna lebih meningkatkan produksi pertanian, perlu upaya agar akses teknologi yang sudah berkembang dibuka luas kepada para petani di tanah air. 

“Fakultas Pertanian diharapkan dapat menerima dan memproses dampak revolusi industri 4.0, sekaligus mendistribusikan kepada para petani di daerah. Kemudian, bonus demografi Indonesia juga agar dapat dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pembangunan,” ujar Rektor.

Seminar yang berlangsung di kampus kebanggaan masyarakt Riau itu, mengundang pembicara dari Internasional Business School Universiti Teknologi Malaysia, Prof, Asan Ali Golam Hassan. Turut diundang sebagai narasumber, Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Pekanbaru, Ujang Paman, dan Ketua Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) Riau, Anthony.

Hadir dalam kegiatan seminar, antara lain Dekan Faperta Unilak, Enny Mutryarny, Guru Besar Faperta, Prof. Syafrani, jajaran dekan, wakil dekan, dan para dosen. Acara itu juga dihadiri lebih dari 200 mahasiswa Unilak dan undangan lainnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Dekan Faperta Unilak, Enny Mutryarny, mengatakan tujuan seminar untuk memberikan wawasan khususnya kepada mahasiswa. Menurut Enny, masuknya era revolusi industri melahirkan komputerisasi di bidang pertanian.

Saat ini teknologi telah mempermudah segala aspek kehidupan manusia, ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi digitalisasi dan internet. Untuk itu, kata Enny, Fakultas Pertanian perlu beradaptasi guna menjawab tantangan ke depan sesuai dengan visi menjadi Fakultas Pertanian Unilak yang unggul tahun 2030 berlandaskan Budaya Melayu. (Humas Unilak/ 591)