Jaga Kelestarian Tumbuhan, LIPI Resmikan Kebun Raya Batam

Kamis, 27 Desember 2018, 05:05 WIB

Kebun Raya Batam | Sumber Foto:Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI

AGRONET -- Kekayaan tumbuhan Indonesia mencapai 35 ribu jenis atau 10 persen dari total kekayaan tumbuhan dunia. Namun, baru 6 ribu jenis atau 17 persen yang dimanfaatkan. Jika tidak dilestarikan, maka akan semakin banyak tumbuhan yang punah sebelum diketahui manfaat dan khasiatnya.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Enny Sudarmonowati, saat meresmikan Kebun Raya Batam, Sabtu (22/12). Menurutnya, Indonesia harus melestarikan 75 persen tumbuhan yang terancam punah.

Dalam upaya konservasi tumbuhan, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI telah melakukan berbagai terobosan.  Seperti, menjalin kerja sama dengan Pemda untuk mengepakkan sayap ke seluruh pelosok tanah air melalui pembangunan kebun raya daerah.  “Peraturan Presiden No.93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya, harus terus ditindaklanjuti agar dapat diimplementasikan secara optimal sebagai katalisator dalam percepatan pembangunan kebun raya daerah,” tegasnya.

Kebun Raya Batam sudah memenuhi kriteria untuk diresmikan kepada publik, karena lahan sudah berkekuatan hukum tetap, memiliki lembaga pengelola, komitmen tinggi pemerintah daerah dalam pembangunan kebun raya, menjalankan lima fungsi kebun raya, serta memiliki infrastruktur pendukung yang memadai. “Beberapa fasilitas yang telah tersedia di Kebun Raya Batam, antara lain kantor pengelola, pintu gerbang, jalan aspal, embung, pembibitan, rumah kaca,  dan dua taman tematik,” jelas Enny.

Kebun Raya Batam berlokasi di Jalan Hang Lekiu, Nongsa, Batam. Saat ini mempunyai koleksi sebanyak 2.472 bibit  yang terdiri atas 28 famili, 140 genus, 193 jenis, dan 824 spesies. Koleksi khasnya, antara lain anggrek raksasa (Grammatophyllum speciosum), gaharu (Aquilaria hirta), dan  bintangur (Calophyllum spp), serta beragam jenis kantong semar (Nepenthes). Tumbuhan yang menjadi icon Kebun Raya Batam adalah  nibung (Oncosperma tigillarium) yang merupakan tumbuhan palem-paleman liar, tumbuh berumpun sebagai simbol persaudaraan. 

Dia menyampaikan bahwa membangun kebun raya adalah membangun masa depan yang memerlukan komitmen kuat dan perjuangan tanpa henti. “Peresmian ini bukan akhir dari sebuah perjuangan pembangunan kebun raya, namun merupakan titik awal untuk memulai babak baru, menjadi bagian dari kebun raya yang diakui secara nasional bahkan internasional,” pungkasnya. (LIPI/591)