Bujangseta, Solusi Tingkatkan Produksi Jeruk

Sabtu, 20 Juli 2019, 07:42 WIB

Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry, (baju putih) dalam kegiatan bincang asyik tentang teknologi Bujangseta. | Sumber Foto:Humas Kementan

AGRONET --  Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry, mengungkapkan Balitbangtan memiliki koleksi sumber daya genetik (SDG) jeruk yang cukup besar dan  menghasilkan benih pokok jeruk yang bebas penyakit. Bibit itu dikelola Balitjestro dan tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

“Dengan adanya pengembangan buah jeruk oleh Kementan di Balitjestro Batu, produksi jeruk di Indonesia diupayakan terus meningkat dengan kualitas ekspor,” ujar Fadjry dalam acara bincang asyik pertanian Indonesia (Bakpia), Jumat (19/7). Acara ini mengangkat tema: Teknologi Bujangseta untuk Peningkatan Produksi Jeruk Indonesia.

Ia menjelaskan Balitjestro telah membagikan satu juta benih bermutu bebas penyakit kepada petani di daerah. Upaya tersebut untuk mendukung program perbenihan buah-buahan nasional yang dicanangkan Menteri Pertanian, yang salah satunya buah jeruk.

Sementara itu, Peneliti Jeruk Balijestro, Sutopo, menjelaskan dengan menggunakan teknologi pembuahan jeruk berjenjang sepanjang tahun (Bujangseta), tanaman jeruk bisa dipanen lebih cepat dan berbuah sepanjang tahun. Jika biasanya panen jeruk hanya dua kali dalam satu tahun, maka dengan teknologi ini petani bisa panen sepanjang tahun. “Jadi, dalam satu tahun bisa lima kali panen, sehingga ketersediaan buah sepanjang tahun tetap terjaga,” ujarnya.

Bujangseta dapat menghasilkan 80 kg per pohon per tahun. Sementara sebelumnya hanya sekitar 30 kg. Teknologi ini telah diaplikasikan di kebun petani Banyuwangi dan sudah panen beberapa kali. Masa panen mencapai 5-6 kali dalam setahun sehingga keuntungan petani meningkat karena harga yang bagus dan masa panen yang dapat diatur.

Menurut Sutopo, varietas jeruk yang banyak berkembang di Indonesia merupakan jenis common mandarin (Citrus reticulata blanco). Beberapa varietas lokal Indonesia yang masuk dalam kelompok ini adalah keprok dan siam. Jenis domestik yang telah dikembangkan diantaranya keprok soe, keprok batu 55, siam madu, keprok brasitepu, dan keprok garut, keprok gayo, siam pontianak, dan lainnya. (591)