Produksi akan mencapai 10,35 juta metrik ton.
Gula | Sumber Foto:Rosmarie Voegtli/Flickr
AGRONET – Laman Bangkok Post edisi Kamis (26/9/2024) melaporkan, produksi gula Thailand diperkirakan pulih untuk musim giling 2024/2025. Namun, banjir pada September tetap menjadi ancaman cuaca sehingga panen dapat tertunda. Thailand adalah produsen gula terbesar nomor tiga dan pengekspor gula nomor dua di dunia.
“Pasar gula ada di ujung tanduk,” ujar Henrique Akamine, kepala analis gula dan etanol di Tropical Research Services. Menurutnya, kondisi saat ini hanya butuh satu pemicu saja untuk “meledak”.
Pada Selasa (24/9/2024), Office of the Cane and Sugar Board yaitu badan yang mengurusi industri gula di Thailand, memperkirakan produksi gula negara itu naik 18 persen pada musim 2024/2025. Dengan kenaikan ini maka produksi akan mencapai 10,35 juta metrik ton. Sedangkan pada musim 2023/2024 yang berakhir April lalu, Thailand memproduksi 8,77 juta metrik ton.
Harga gula berjangka di pasar global ada di posisi tinggi pada September, akibat kondisi terkini di Brasil. Namun, John Stansfield, analis senior di DNEXT Intelligence, memperkirakan harga masih memungkinkan berfluktuasi.
“Pasar bisa menyaksikan ada ‘celah’ dalam neraca gula mentah pada kuartal pertama dan kedua 2025, sepertinya perdagangan akan terus waspada untuk melihat sejauh mana Thailand bisa mengisi celah itu,” ujar Stansfield.
Prospek di Brasil dan India
Menurut laman Barchart edisi Kamis, Indian Sugar and Bio-energy Manufacturers Association (ISMA) mendesak Pemerintah India mencabut pembatasan ekspor gula. Menurut asosiasi ini, ekspor gula memungkinkan dilanjutkan karena India akan memiliki sisa 2 juta metrik ton gula pada musim giling berikut.
Terlepas dari cadangan 2 juta metrik ton gula, ISMA memperkirakan, produksi gula India pada 2024/2025 akan berkurang 2 persen year on year. Dengan penurunan itu produksi diperkirakan sebesar 33,3 juta metrik ton.
Pada 30 Agustus lalu Kementerian Pangan India sudah mencabut pembatasan produksi etanol bagi pabrik gula untuk tahun 2024/2025. Keputusan itu berlaku mulai November mendatang dan diperkirakan akan memperpanjang kebijakan India untuk membatasi ekspor gulanya. Kebijakan tersebut menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan harga gula global.
Sementara pekan lalu, Rabobank memotong perkiraan produksi gula Brasil untuk musim 2024/2025 dari 40,3 juta metrik ton menjadi 39,3 juta metrik ton. Hal ini disebabkan kekeringan di ladang tebu di wilayah penghasil gula terbesar di Brasil.
Kekeringan dan panas berkepanjangan telah menyebabkan kebakaran di Brasil. Akibatnya, ladang tebu di Sao Paulo hangus. Menurut kelompok produsen gula Brasil, Orplana, sekitar 2 ribu insiden kebakaran melalap 80 ribu hektare ladang tebu di Sao Paulo. Green Pool Commodity Specialists memperkirakan, sebanyak 5 juta metrik ton tebu hangus akibat kebakaran ini.
Czarnikow pada Selasa lalu memperkirakan penurunan produksi gula Brasil dari 40 juta metrik ton menjadi 39,2 juta metrik ton. Sementara Covrig Analytics menyebutkan defisit gula secara global semakin renggang dari semula 300 ribu metrik ton menjadi 600 ribu metrik ton.
Pada 30 Agustus lalu, International Sugar Organization (ISO) telah memperkirakan defisit gula secara global pada 2024/2025 lebih besar dari perkiraan. ISO memperkirakan, produksi gula global pada periode kali ini sebesar 179,3 juta metrik ton. Angka ini lebih rendah 1,1 persen dari hasil 2023/2024 yang mencapai 181,3 juta metrik ton.
Sebelumnya, yaitu pada 22 Agustus, perkiraan penurunan produksi juga dilaporkan Conab, badan Pemerintah Brasil yang menaksir hasil produksi pertanian. Menurut Conab, produksi pada 2024/2025 di wilayah penghasil gula Brasil bagian tengah dan selatan turun dari 42,7 juta metrik ton menjadi 42 juta metrik ton. Mereka menyebut penurunan ini akibat menurunnya hasil ladang tebu akibat kekeringan dan panas berkepanjangan. (yen)
Selasa, 08 Oktober 2024
Senin, 30 September 2024
Senin, 23 September 2024
Kamis, 11 Januari 2024
Selasa, 26 Desember 2023
Rabu, 20 Desember 2023
Kamis, 09 Maret 2023
Selasa, 07 Maret 2023
Selasa, 02 Juli 2024
Rabu, 29 Mei 2024
Sabtu, 30 Maret 2024