Budidaya Kerang Hijau, Semakin Diminati

Rabu, 04 Maret 2020, 11:35 WIB

Kerang hijau merupakan salah satu biota laut yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak pada tekanan ekologis tinggi tanpa mengalami gangguan. Menjadikan Budidaya Kerang Hijau mudah dilakukan. | Sumber Foto:Dok Istimewa

AGRONET --   Budidaya kerang hijau menjadi peluang usaha yang menjanjikan yang dapat dilakukan di wilayah pesisir laut. Selain keuntungan yang dihasilkan jauh lebih besar, usaha yang dilakukan terbilang lebih mudah daripada menangkap ikan ke tengah laut. Modal usaha untuk memulai terbilang hemat dan tidak terlalu banyak membutuhkan peralatan. Inilah menyebabkan budidaya kerang hijau semakin diminati.

Kerang hijau merupakan salah satu biota laut yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak pada tekanan ekologis tinggi tanpa mengalami gangguan. Dengan sifat dan kemampuan adaptasi tersebut, budidaya kerang hijau menjadi kegiatan yang mudah dilakukan baik sebagai bisnis bidudaya maupun sebagai usaha sampingan.

Kerang hijau menjadi menu seafood favorit masyarakat karena kandungan gizinya yang tinggi dan harganya yang terjangkau. Banyak dijual di berbagai restoran hingga warung tenda seafood, sehingga permintaan pasar pun tinggi. 

Ada beberapa metode sederhana yang bisa dilakukan untuk membudidayakan kerang hijau, diantaranya:  

Metode tancap

Budidaya kerang hijau dengan metode tancap ini bisa dilakukan dengan pengumpulan benih dari alam, pembesaran hingga panen kerang hijau. Pertama, siapkan batang bambu berdiameter sekitar 15—20 cm, kemudian runcingkan di bagian pangkalnya. Tancapkan bambu yang telah diruncingkan ke dasar perairan dengan teratur. 

Panjang bambu yang digunakan tergantung pada kedalaman perairan, saat pasang atau surut. Selanjutnya, tambahkan bagian yang ditancap ke dasar dan bagian yang menjulang di atas permukaan laut, kurang lebih sekitar 50—100 cm. Bagian atas bambu digunakan sebagai tanda dan juga untuk memudahkan mencabut saat panen kerang hijau.

Bagian atas unit kolektor dapat ditambahkan pondok sebagai pengamat terhadap kolektor. Tambahkan bambu yang diikat, dipasang sejajar dengan permukaan air untuk menguatkan bambu dari pengaruh arus dan gelombang. Tambahkan juga bagan bambu dengan tali-tali tambang yang menghubungkan antar bambu di dalam air.

Jarak antara bambu bervariasi antara 0,5—1 meter tergantung dari kesuburan perairan, luas area budidaya dan banyaknya kolektor yang dipasang. Biarkan beberapa hari hingga spat kerang hijau menempel dan memperbanyak jumlah kerang hijau. Setelah jumlah kerang hijau banyak, dapat dilakukan pemanenan. 

Metode rakit apung

Budidaya kerang hijau dengan menggunakan metode rakit apung ini biasa digunakan pada lokasi yang memang dikhususkan untuk pembesaran kerang hijau dan bukan lokasi sumber benih. Keuntungan menggunakan metode ini, yaitu pemanenannya lebih mudah.

Buat rakit dari bambu atau kayu atau kombinasi keduanya. Buatlah sanggahan dengan beberapa drum kosong, baik drum plastik maupun besi. Selanjutnya, lakukan pengecatan antikarat untuk drum dari besi dan lengkapi dengan jangkar. Sanggahan ini sangat dibutuhkan agar rakit tidak mudah rusak dan tenggelam saat pembudidaya bekerja di atasnya.

Berikan jaring atau tali di bawahnya agar benih-benih kerang hijau bisa terkumpul dengan baik. Biarkan beberapa hari hingga waktu panen, tapi jangan lupa untuk selalu mengeceknya.

Metode rakit tancap

Budidaya kerang hijau dengan metode rakit tancap merupakan cara budidaya kerang hijau gabungan antara metode tancap dan rakit apung. Pastikan lokasi rakit telah dihitung berdasarkan tinggi rendahnya air jika sedang pasang atau surut. Perhitungan ini penting karena untuk mengantisipasi agar tidak mengalami kekeringan.

Selanjutnya, tempatkan tali kolektor ke rakit tancap dan usahakan jarak masing-masing tali, yaitu sekitar 1 meter. Kemudian, diamkan dan lakukan pengecekan secara berkala. Dalam waktu sekitar 6 bulan, bisa didapatkan hasil sekitar 20—25 kg untuk masing-masing tali.

 Metode rawai/ tali rentang

Metode ini disebut juga dengan long line, caranya rentangkan 2 utas tali penggantung kolektor di antara 2 drum pelampung. Jika memiliki drum yang lumayan banyak, bisa dirangkai memanjang sehingga kolektor akan digantungkan dan menghasilkan jumlah lebih besar. Usahakan jarak maksimal antarpelampung, yaitu 10 meter. Usahakan juga masing-masing kolektor memiliki berat 30—40 meter.

Buat jarak antar kolektor gantung, yaitu 1 meter. Kolektor gantung bisa berupa asbes, tempurung kelapa, tali tambang, ataupun kantung benih. Masukkan benih pada kantung benih dan letakkan pada air, lalu diamkan beberapa saat, tapi lakukan pengecekan rutin. Setelah menghasilkan dan siap panen, kerang hijau siap diangkat. (234/ dari berbagai sumber)