Budidaya Ikan Bawal

Minggu, 15 Agustus 2021, 11:13 WIB

Peluang ekpor ikan bawal memiliki tingkat permintaan ikan bawal cukup tinggi. | Sumber Foto:Dok Agronet

AGRONET --  Mungkin sebagian dari Anda tidak mengetahui lebih mengenai ikan bawal. Tapi potensi budidaya ikan bawal ini sangatlah besar dan berpeluang. Ikan bawal menjadi salah satu ikan yang  memiliki cita rasa yang enak dan sangat cocok untuk semua resep makanan.  Memiliki cita rasa yang menarik dan disebut mirip dengan ikan gurami, ikan bawal menjadi primadona untuk beberapa masakan di beberapa restoran ikan. Permintaan pasar lokal saat ini mulai sangat banyak, terlebih memang komoditas yang satu ini menarik untuk dikembangkan.

Pemilihan induk ikan bawal

Sebelum melakukan budidaya ternak ikan bawal, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih indukan ikan bawal. Berikut penjelasan mengenai perbedaan induk ikan bawal jantan dan betina.

Ciri Ikan Bawal Jantan:

  1. Rata-rata berumur 3 tahun
  2. Memiliki tubuh langsing dengan berat minimal 2 kg
  3. Warna kulit tampak kemerahan
  4. Perut terisi dan lebih kasar jika diraba

Ciri Ikan Bawal Betina:

  1. Rata-rata berumur 4 tahun
  2. Bertubuh lebar dan pendek dengan berat minimal 2 kg
  3. Warna kulit tampak lebih gelap
  4. Perut kendur dan terasa lembek

2. Mempersiapkan pembuatan kolam

Apapun budidaya ternak ikan yang kamu lakukan tentunya membutuhkan kolam sebagai tempat hidup ikan-ikan tersebut.

Khusus ikan bawal, kamu bisa menggunakan kolam tanah yang sudah kering dan dibaluri kapur tohor dengan dosis 25 kilogram.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pH tanah serta membersihkan kolam dari ikan maupun hama yang masih mengendap di celah-celah tanah.

Sebenarnya, penggunaan pupuk untuk kolam budidaya ternak ikan bawal tidak wajib dilakukan. Akan tetapi, bila ingin diberi pupuk, kamu bisa menggunakan pupuk kandang yang sudah matang dengan takaran 25 sampai 50 kg untuk kolam seluas 100 meter2.

Setelah tahap pemupukan, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah mengisi air ke dalam kolam dengan ketinggian mencapai 3 cm.

Penambahan volume air dapat kamu lakukan secara bertahap setelah 3 hari dengan kedalaman sekitar 60 cm sampai 120 cm tergantung dari banyaknya ikan di dalam kolam.

3. Memilih bibit berkualitas

Langkah selanjutnya adalah memilih dan menentukan bibit berkualitas guna menunjang pertumbuhan ikan.

Ciri-ciri bibit yang baik untuk budidaya ternak ikan bawal diantaranya ialah berukuran 5 hingga 8 cm, tidak cacat fisik sedikit pun, berwarna serupa, serta aktif dalam bergerak.

Lakukan proses adaptasi terhadap bibit ikan bawal tersebut dengan memindahkannya ke dalam kolam dalam kondisi terbungkus plastik. Hal ini bertujuan agar ikan bawal tidak mengalami stress yang dapat memicu kematian dini.

4. Penebaran bibit

Sebelum menebar bibit, lakukan proses adaptasi terlebih dahulu pada bibit ikan bawal dengan memindahkannya ke kolam dalam kondisi terbungkus plastik, selama kurangh lebih 2 hingga 3 hari. Hal ini bertujuan agar ikan bawal tidak mengalami stress yang dapat memicu kematian dini.

Apabila bungkusan plastik sudah terlihat mengembun, kamu dapat melepaskan benih-benih ikan tersebut secara perlahan-lahan.

Khusus kolam terpal, penebaran bibit ikan bawal idealnya hanya sekitar 100-150 ekor dengan ukuran masing – masing 5 sampai 12 cm.

5. Pemberian dan pengelolaan pakan

Pemberian pakan untuk budidaya ternak ikan bawal tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Oleh karena itu, kamu memerlukan pakan yang kaya akan protein serta vitamin untuk menunjang tumbuh kembangnya ikan bawal.

Kamu bisa memberikan pelet setiap harinya dengan bobot 3 hingga 5% tergantung dari berat tubuh benih ikan bawal itu sendiri.

Pemberian pakan pelet dapat kamu lakukan 3 kali sehari dengan cara menyebarnya ke seluruh kolam. Jangan lupa pula untuk memberikan vitamin lipopolisakarida yang dapat dicampur bersamaan dengan pakan.

6. Proses panen ikan bawal

Proses pemanenan ikan bawal dapat dilakukan setelah ikan berusia 6 bulan dari waktu penebaran bibit. Apabila ingin dijual ke pasar, setidaknya bobot ikan bawal harus mencapai 500 gram per ekor.

Pemanenan rata-rata dilakukan dengan cara menguras air di dalam kolam hingga tersisa sedikit. Setelah itu, gunakan jaring yang berdiamater lebar untuk menangkap ikan dan pindahkan ke dalam wadah besar berisi air bersih.

Pemerintah melalui KKP sangat mendorong untuk mengembangkan komoditas ikan laut salah satunya ikan bawal. Terbukanya peluang pasar yang cukup luas inilah yang menjadikan, budidaya ikan bawal sangatlah prospektif kedepannya. Selain itu peluang ekpor ikan bawal antara lain Singapura dan Malaysia memiliki tingkat permintaan yang cukup tinggi.(234)