Budidaya Buah Nanas

Senin, 09 November 2020, 09:55 WIB

Budidaya buah nanas sangat menguntungkan. | Sumber Foto:Dok Istimewa

 AGRONET -- Di Indonesia, buah nanas pada awalnya dikenal sebagai tanaman pekarangan, namun seiring berkembangnya pengetahuan masyarakat kini tanaman nanas telah dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai bahan olahan beragam makanan seperti keripik, selai, bahan pembuatan rujak, campuran koktail atau es buah hingga dimakan langsung. Buah nanas memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, selain itu juga terdapat kandungan enzim bromelain yang berfungsi untuk melunakkan daging dan mempermudah proses pencernaan dan penyerapan makanan dalam tubuh. Selain itu, buah nanas juga dipercaya ampuh dalam mengobati berbagai macam penyakit seperti flu, wasir, mual, gangguan saluran kencing, penyakit kulit hingga anemia. Beragam manfaat dan nilai ekonomis yang cukup bagus inilah yang membuat budidaya buah nanas sangat menguntungkan.

Cara menanam buah nanas tidaklah sulit, apabila mengenal karakteris tanaman dan pedoman budidaya nanas, dan berikut langkah menanam buah nanas yang baik dan benar:

Pembibitan

Proses pembibitan ini dapat dilakukan dengan dua cara yakni secara generatif dan vegetatif. Namun untuk mempercepat proses pembuahan, bembibitan secara vegetatif akan lebih cepat dan menguntungkan yang diantaranya dengan menggunakan tunas batang atau dengan cara teks batang.

Pembibitan dengan tunas batang

Pilih tunas batang yang berukuran 30-35 cm. Setelah menemukan tunas yang bagus, potong bagian daun yang dekat dengan pangkal pohon untuk mengurangi penguapan dan memudahkan pemindahan bibit. Selanjutnya lakukan penyemaian dengan menggunakan polybag dan tempatkan di tempat yang teduh. Dan setelah bibit tanaman mulai tumbuh  dapat dipindahkannya pada lahan yang telah disediakan.

Pembibitan dengan stek batang

Untuk stek batang, dapat memotong batang nanas yang sudah dipanen sepanjang 2,5 cm. Setelah itu, belah potongan batang menjadi 4 bagian sama panjang, dan pastikan tiap bagian memiliki mata tunas. Sebelum ditanam semai bibit stek terlebih dahulu dengan media yang berisi campuran pasir dan pupuk kandang. Tanam potongan stek batang dalam media semai hingga berumur 3-5 bulan atau setelah berukuran 25-35 cm dan selama proses penyemaian ini lakukan penyiraman secara rutin.

Penyiapan Lahan

Penyiapan lahan dapat dilakukan pada awal musim hujan bersamaan dengan proses penyemaian. Penyiapan lahan tanam ini dilakukan dengan menyiapkan dua hal berikut yaitu :

Pertama,Pembentukan bedengan ini dipilih untuk memudahkan sistem drainasi. Bedengan ini dibuat bersamaan proses pengolahan lahan, dan dibuat dengan ukuran lebar sekitar 80-120 cm, tinggi 30-40 cm dan jarak antar tiap bedengan berkisar 90-150 cm.

Kedua,Syarat tumbuh tanaman nanas adalah memiliki pH tanah antara 4,5-5,5. Dan untuk menyeimbangkan kadar pH tanah langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengapuran. Proses pengapuran ini dilakukan dengan menggunakan bahan Calcit, Zeagro, Dolomit dan bahan kapur pertanian lainnya dengan dosis yang disesuaikan dengan pH tanah.

Penanaman

Tahap penanaman ini akan baik apabila dilakukan pada awal musim hujan dengan langkah sebagai berikut:

  1. Membuat lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm sesuai dengan jarak tanam antara 40 x 60 cm atau 60 x 80 cm.
  2. Penanaman bibit dilakukan sampai 3-5 cm bagian pangkal batang dapat tertimbun tanah.
  3. Memindahkan dan menanam bibit nanas pada lubang tanam masing-masing satu bibit untuk tiap lubang tanam.
  4. Padatkan kembali tanah di sekitar pangkal bibit, agar tanaman tidak mudah roboh dan agar tanaman memiliki kontak langsung dengan air tanah.
  5. Lakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman nanas ini meliputi beberapa hal, yang antara lain adalah:

Penyiraman, dapat dilakukan dua kali sehari yakni pada waktu pagi dan sore hari selama dua minggu sekali untuk merangsang pembungaan dan pembuahan.

Penyulaman,dapat dilakukan paling lambat satu bulan setelah masa tanam.

Penyiangan, ini dilakukan untuk mengantisipasi gulma yang dapat memicu timbulnya serangan hama dan penyakit. Penyiangan ini dapat dilakukan secara rutin menyesuaikan tingkat pertumbuhan gulma di sekitar tanaman.

Penggemburan dan pembumbunan tanah dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menjaga struktur tanah dan menjaga agar tanaman tetap kokoh dan tidak keluar dari permukaan tanah.

Pemupukan

Pemupukan pada budidaya nanas dapat dilakukan dua kali yakni pada saat usia tanam mencapai 2-3 bulan dan dilanjutkan dengan tempo 3-4 bulan sekali hingga tanaman berbunga dan berbuah. Pupuk  menggunakan pupuk Urea 100 kg, SP-36 150 kg dan pupuk KCL 100 kg untuk tiap hektar lahan tanam. Setelah dicampurkan, selanjutnya pemberian pupuk dapat dilakukan dengan membenamkan pupuk ke dalam parit atau dengan menyemprotkan pupuk cair pada daun tanaman.

Pengendalian hama dan penyakit

Untuk mengendalikan berbagai jenis hama dan penyakit ini  dapat menyemprotkan insektisida pada tanaman, dan melakukan perendaman pangkal bibit pada larutan fungisida sebelum melakukan penanaman untuk mencegah pembusukan akar.

Pemanenan

Budidaya buah nanas yang dilakukan dengan cara vegetatif akan lebih cepat dibandingkan dengan cara budidaya secara generatif. Tanaman yang berasal dari bibit tunas batang sudah dapat dipanen pada umur 18 bulan sejak masa tanam, sedangkan untuk tanaman yang dikembangkan dengan bibit tunas akar dapat mulai dipanen pada umur 12 bulan sejak masa tanam. Hal ini berbeda dengan proses penanaman buah nanas yang dilakukan dengan cara generatif yang baru dapat ditanam pada umur 2 tahun sejak masa tanam.

Proses pemanenan buah nanas.

Proses pemanenan ini harus dilakukan dengan cara yang benar yakni dengan memotong tangkai buah dengan pisau yang tajam dan steril, selain itu untuk menjaga kondisi buah agar tidak rusak maka proses pemanenan juga harus dilakukan dengan hati-hati. Periode pemanenan dilakukan sebanyak tiga kali, yakni 25% pada periode pertama, 50% pada periode kedua dan 25% pada periode ketiga.( H.Widadi, SP - Koordinator BPP Basarang/234)