Beternak Burung Kacer

Rabu, 08 Januari 2020, 10:12 WIB

Burung Kacer ,pengicau kecil berwarna hitam dan putih dengan ekor yang panjang. | Sumber Foto:Wikipedia

AGRONET -- Burung Kacer atau disebut Kucica Kampung (Copsychus saularis) adalah burung pengicau kecil berwarna hitam dan putih dengan ekor yang panjang. Kacer suka menjelajah di berbagai lingkungan dengan kecepatan terbang yang  bisa mengungguli kerabatnya murai batu. Burung ini banyak ditemukan di daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Untuk yang ingin beternak Kacer, ada baiknya belajar, mencari tahu atau menimba pengalaman kepada peternak lain bagaimana cara ternak Kacer. Berikut beberapa cara ternak Kacer, diantaranya:

  1. Persiapan Kandang Ternak Kacer
  2. BERITA TERKAIT

Buatlah kandang dengan ukuran panjang 100cm, lebar 100cm, dan tinggi 200cm. sebaiknya membuat kandang dari bahan kayu balo, struktur kayu balo yang keras sangat baik untuk bahan baku pembuatan kandang, selain itu kayu balo juga bisa lebih tahan terhadap hama rayap.

Selain itu komponen pendukung di dalam kandang ternak yang diperlukan diantaranya, pangkringan untuk bertengger, tempat makan dan minum  yang higenis, glodok sarang/rumah-rumahan, tumbuh-tumbuhan kecil, tulang sotong, dan kolam kecil yang dibuat dari tanah liat atau kaleng bekas yang diisi air.

  1. Indukan Kacer

Pilihlah indukan yang berkualitas supaya hasil anakan ternak Kacer berkualitas juga. Ciri-ciri dari indukan yang berkualitas adalah:

  • Tidak terdapat cacat fisik
  • Berbadan besar dan panjang
  • Gerakannya enerjik, atraktif, gesit dan bersorot mata tajam
  • Usahakan mendapat indukan yang sedang mengalami periode kawin yaitu kurang lebih berusia 10 bulan
  • Usahakan indukan yang rajin berkicau
  1. Tahap Perjodohan

Setelah mendapatkan calon indukan tahap berikutnya peroses penjodohan indukan jantan dan betina yang sedang memasuki periode kawin.

Masukkan indukan jantan dan betina dalam satu kandang penangkaran. Biarkan Kacer melakukan perkawinan, proses perkawinan tidak memerlukan waktu yang lama jika memang waktu perjodohan tepat pada saat memasuki musim kawin, yaitu umur kurang lebih 10 bulan.

  1. Masa Bertelur

Setelah kedua indukan dimasukkan kedalam penangkaran yang sama, maka indukan betina akan mulai bertelur dengan jumlah kurang lebih 2 hingga 3 telur dalam sekali periode musim bertelur. Dalam periode setelah penjodohan dan sebelum bertelur, dalam kandang harus selalu tersedia tulang sotong, dimana nutrisi dari tulang sotong tersebut sangat baik bagi pembentukan cangkang telur agar kuat dan piyik Kacer tidak lahir cacat.

Setelah bertelur, indukan betina akan mengerami telur tersebut kurang lebih 2 minggu dihitung sejak dari telur pertama keluar dari indukan betina. Setelah telur dierami telur dapat menetas. Setelah piyik terlihat, penting untuk menambahkan kroto dan jangkrik di dalam kandang tersebut agar indukan betina dapat memberikan makan kepada piyik tersebut.

  1. Tahap Meloloh

Tahapan meloloh membutuhkan waktu kurang lebih 3 sampai 4 minggu bagi indukan betina untuk memberikan makan kepada piyik hingga piyik tersebut dapat makan dengan sendiri. Pada tahap ini peternak harus rajin menyediakan stok kroto, belalang, dan jangkrik di dalam kandang agar indukan tidak kebingungan untuk mencari makanan piyik.

  1. Tahap Mensapih

Pada saat piyik sudah dapat makan sendiri, indukan sering mematuki piyik ketika piyik mendekat kepada indukan, saat itulah indukan hendak kembali bertelur dan piyik harus dipisah dari indukan.

Setelah dipisah dari indukan, berikan makanan anak kacer tersebut dengan voor, kroto, jangkrik, maupun belalang. Setelah dewasa dan Kacer mulai berkicau pertanda Kacer sudah siap untuk dipanen.

Demikian tahapan budidaya Kacer,  kiranya berguna bagi Anda yang berminat beternak Kacer. (777)

BERITA TERKAIT