Budidaya Burung Merpati

Rabu, 08 Desember 2021, 13:46 WIB

Agar budidaya ternak burung merpati berjalan mulus dan menghasilkan anakan yang bagus, perlu diperhatikan kebersihan, serta menjaga sanitasi lingkungan kandang dan sekitarnya. | Sumber Foto:Dok Istimewa

AGRONET --  Memelihara burung Merpati lebih sering dilakukan karena hobi. Atau sekedar kegiatan sampingan karena mudah dan merpati tergolong burung yang bersahabat dengan manusia. Burung Merpati memiliki banyak jenis dan multiguna. Selain pernah dikenal sebagai pengantar pesan, burung hias dan merpati balap.

Selain itu, daging merpati kini sudah menjadi makanan alternatif di kedai-kedai dan bahkan menjadi hidangan favorit di beberapa daerah. Itulah mengapa Merpati telah menjadi komoditas peternakan. 

Beternak Merpati kebanyakan dilakukan secara sambil lalu. Bermodalkan sepasang merpati, disiapkan kandangnya di lahan kosong atau di atap rumah. Dengan pangan seadanya sisa sisa makanan rumah. Itupun merpati sudah mampu bertahan hidup dan beranak pinak. Namun bagi yang menginginkan mendapatkan keuntungan dan penghasilan tambahan, beternak Merpati dapat dilakukan dengan intensif, serius dan mengikuti langkah-langkah budidaya. 

1. Menyiapkan Kandang

Langkah budidaya burung merpati pertama yang harus dlakukan adalah mempersiapkan kandang terlebih dahulu. Kandang diperlukan untuk memudahkan melakukan perkembangbiakan burung merpati. Tidak sembarang membuat kandang, kita harus memperhatikan desain kandang yang akan dibuat.

Kandang burung merpati dibuat dengan desain dan rincian sebagai berikut:

  • Memiliki ukuran yang cukup luas, karena burung merpati senang hidup berkelompok dalam satu kandang. Idealnya memiliki panjang 50 cm, lebar 40 cm dan tinggi 35 cm.
  • Desain atau bentuk kandang, bisa dibuat seperti kandang ayam.
  • Untuk material kandang, kamu bisa menggunakan kayu atau baja ringan. Di setiap sisinya, kamu bisa menggunakan jaring besi dan papan.
  • Usahakan, kandang merpati dibuat menghadap ke timur, agar kandang bisa mendapatkan sinar matahari pagi.

2. Pembibitan

Dalam budidaya ternak burung merpati, hal mempersiapkan bibit unggul juga diperlukan. Kamu harus memilih indukan jantan dan betina yang berkualitas, produktif dan mampu menghasilkan anakan, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Indukan merpati harus lincah, sehat dan berukuran besar.
  • Berusia 7 bulan ke atas.
  • Indukan harus memiliki bulu yang bagus, bagian ujung sayapnya tidak melorot dan memiliki ketangkasan yang kuat. 

3. Sanitasi Lingkungan

Agar budidaya ternak burung merpati berjalan mulus dan menghasilkan anakan yang bagus, perlu diperhatikan kebersihan, serta menjaga sanitasi lingkungan kandang dan sekitarnya. Pasalnya, kandang yang kotor dapat mendatangkan berbagai penyakit.

Maka dari itu, sediakan alas, agar kotoran dalam kandang bisa dibersihkan dengan mudah. Kandang juga sebaiknya sering dikenakan sinar matahari, agar tetap kering dan terjaga kelembabannya.

4. Perjodohan dan Perkawinan 

Tahap budidaya burung merpati selanjutnya adalah dengan melakukan perjodohan dan perkawinan. Caranya, kamu bisa meletakan kedua merpati (betina dan jantan) di dalam satu kandang. Jika mereka berdua menunjukan tanda-tanda adanya kedekatan, baru selanjutnya kamu bisa melakukan perkawinan.

Dalam proses perkawinan, biasanya burung merpati melakukan perkawinan pada malam hari, setelah itu pada siang hari keduanya dijemur dan dimasukan kembali ke dalam kandang, sehingga, di malam harinya mereka bisa kawin kembali. Keesokan harinya, mereka dijemur kembali dan dikembalikan ke kandang.

Biasanya, perkawinan burung merpati akan dilakukan selama 2-3 hari, dan jika perkawinan berhasil merpati betina akan memberikan tanda-tanda akan bertelur. Tidak hanya itu, keberhasilan perkawinan juga bisa dilihat dari kesuburan induk betina. Jika merpati betina sedang dalam masa subur, maka tingkat keberhasilan perkawinan akan semakin besar.

5. Penetasan dan Pengeraman Telur 

Dalam budidaya burung merpati, harus diperhatikan juga tanda-tanda merpati akan bertelur. Merpati biasanya akan menghasilkan sebanyak 2 butir telur, lalu telur harus ditempatkan di dalam kandang untuk langsung dierami oleh sang induk.

Untuk waktu pengeraman, merpati biasanya membutuhkan waktu 19-22 hari. Agar, telur bisa aman sebaiknya disiapkan jerami kering di dalam kandang. Dalam proses penetasan, kamu juga harus memperhatikan suhu dan kelembaban kandang.

6. Pemberian Pakan

Budidaya selanjutnya adalah melakukan pemberian pakan terhadap indukan, serta anak-anak merpati yang sudah menetas. Merpati dapat diberikan pakan berupa pelet, dengan waktu sebanyak 2 kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari.

Selain pelet, merpati juga bisa diberikan pakan berupa kacang tanah, kacang hijau atau miller. Untuk memberikan asupan kalsium sekaligus mineral, merpati juga dapat diberikan pakan berupa grit. Grit merupakan makanan merpati yang dibuat dengan campuran bata merah, arang dan grit putih yang dihaluskan. Komposisinya 40:40:20.

7. Pemeliharaan Piyik

Setelah telur merpati menetas, kita juga harus melakukan pemeliharaan terhadap anak-anak merpati. Anak merpati yang baru menetas, biasanya tetap dibiarkan bersama induknya. Setelah 1 bulan, baru anak burung merpati atau piyik bisa dipisahkan. Namun, jika tetap ingin digabungkan, sebaiknya gabungkan piyik bersama induk betina saja.

Piyik, baru bisa diberikan makan sesuai dengan ukuran dan kebutuhan. Jika piyik tadi sudah bertumbur besar, kira-kira berumur 7-9 bulan, mereka sudah bisa dijual atau dikonsumsi. 

Demikian beberapa langkah budidaya ternak burung merpati yang bisa diterapkan sebagai usaha sampingan yang menguntungkan. Selamat mencoba. (234)