Tim PKM-K Fapet Unsoed Launcing Tasundan di JCC, Senayan

Kamis, 12 Juli 2018, 20:18 WIB

Pengunjung JCC membeli Tasundan | Sumber Foto:Unsoed

AGRONET -- Kreatifitas generasi muda kembali dipamerkan ke ranah publik (4/7) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.  Bertepatan dengan Indolivestock 2018, Tim PKM-K Fapet Unsoed (Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal) me-launcing produk turunan peternakan, Tasundan.

Ketua projek PKM-K Tasundan, Melly Anggi Antika menyebutkan, “Tasundan singkatan dari Tahu Susu Antioksidan.”  Bentuk Tasundan menyerupai tahu bulat yang sedang hits.  Bedanya, Tasundan menggunakan susu sapi, bukan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuat tahu.

Penggunaan susu sapi ini didasari pada mirisnya anggota kelompok pada peternak sapi yang produk susunya di tolak koperasi.  Inisiator projek tasudan, Mujib Rahman menjelaskan, “Banyak koperasi susu yang berada sekitar kampus kami, Purwokerto.  Setiap koperasi memiliki standar kualitas untuk membeli susu dari peternak, terkadang ada saja kualitas susu dari peternak yang tidak lolos.”

Melihat kondisi tersebut tim PKM-K Fapet Unsoed dibawah bimbingan Dr. Triana Setyawardani memproduksi Tasundan.  Ditangan terampil para mahasiswa, susu berkualitas rendah disulap tahu susu bergizi tinggi.  Tak hanya itu, seperti namanya, ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) yang kaya akan antioksitan ditambahkan kedalamnya.

Tim PKM-K yang dikomandani Melly dengan antusias memproduksi Tasundan.  Setelah produk tersebut selesai dikemas, Tasundan siap dilauncing.  Sri Maulidini, yang bertugas mempromosikan Tasundan, merasa senang dengan antusiasme pengunjung yang merespon produk ini.  “Ada yang sekadar melihat, bertanya, bahkan membeli produknya,” kata Dini.

Dilokasi berbeda, Tommy Tamtomo, Direktur Utama agronet.id, mencicipi Tasundan, “Saya jarang makan makanan berminyak, tapi tasundan ini enak,” sebutnya.  Respon positif yang diperoleh dari masyarakat semakin meyakinkan tim PKM-K Unsoed untuk terus memproduksi dan mempromosikan tasundan. (269/Unsoed)