Sorgum Sumber Energi Rendah Emisi

Senin, 03 Desember 2018, 17:16 WIB

Kebun sorgum. | Sumber Foto: kansasfarmer

AGRONET -- Tumbuhan sorgum dapat diolah menjadi berbagai produk, antara lain untuk mendukung kebutuhan energi terbarukan. Kandungan lignoselulosa-nya bisa dijadikan etanol sebagi sumber bahan bakar.

Batangnya juga bisa dijadikan jus sorgum, penghasil gula yang cocok untuk penderita diabetes. Selain itu, kandungan lain sorgum bisa digunakan sebagai lem alami untuk pembuatan partikel board.

Di Surabaya, sorgum diproduksi menjadi pelet, dan sudah diekspor ke Jepang dan Korea untuk dijadikan bahan bakar etanol. Di Jepang, pasokan listrik dari batubara mulai beralih ke sorgum karena rendah emisi.

Sorgum adalah tanaman asal Afrika. Kemudian beradaptasi dan diintroduksi ke Indonesia, mulai di Nusa Tenggara Timur, seperti Rote, Flores, dan Kupang.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)  dan Universitas Kyoto, Jepang sudah melakukan penelitian untuk pengembangan teknologi mengembalikan lahan marginal seperti padang alang-alang menjadi lahan produktif. Lahan itu ditanam sorgum untuk produksi energi dan material terbarukan. Sorgum dipilih karena mampu tumbuh cepat di lahan marginal.

Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI, Didik Widyatmoko, mengatakan penelitian ini bertujuan menghasilkan biomassa besar dari revitalisasi lahan alang-alang yang luas di Indonesia. Hal itu disampaikannya di sela-sela The 3rd Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (Satreps) Conference di Gedung Konservasi Kebun Raya Bogor, pekan lalu (22/11).

Kerja sama Satreps dimulai sejak 2016 hingga tahun 2021. Diperkirakan Indonesia memiliki luas padang alang-alang mencapai 10 juta hektare (ha). Ada tiga daerah yang memiliki kondisi tanah yang dapat ditanami sorgum, yakni di Ecopark Cibinong milik LIPI di Cibinong, Jawa Barat, Kebun Raya Katingan, Kalimantan Tengah, dan di Kupang, Nusa Tenggara Timur. (LIPI/ 591)