Cuaca buruk membuat nelayan tambak terkena dampaknya hingga merugi milyaran rupiah. | Sumber Foto:KBRN
AGRONET - Cuaca buruk yang melanda Pesisir Pantai Utara Laut Jawa (Pantura) Subang, dengan ketinggian gelombang di atas 1,5 meter, sekaligus terjadi rob, atau gelombang pasang, membuat 1.500 nelayan tangkap harus berhenti melaut.
Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Kabupaten Subang, H. Karya Zakarya membenarkan bahwa sudah dua pekan ini para nelayan tangkap menghentikan aktifitasnya, dan terpaksa harus beristirahat, karena khawatir akan keselamatan jiwa.
“Ya daripada membayakan jiwa para nelayan, terpaksa mereka saya imbau agar tidak melaut sementara sambil menunggu cuaca membaik,” jelas Karya, Kamis (7/12).
Cuaca buruk tidak hanya membuat para nelayan tangkap saja yang harus berhenti melaut, tapi juga nelayan budidaya tambak pun harus merugi milyaran rupiah akibat cuaca buruk tersebut. Lantaran tambaknya terggenang gelombang pasang, sehingga ikan bandeng atau udang yang ditanamnya lepas.
“Akibat cuaca buruk, para nelayan tambak terkena dampaknya hingga harus merugi milyaran rupiah,” tegasnya. PNTI mendesak Pemkab Subang peduli dan memperhatikan nasib 1.500 nelayan di Perairan Pantura Subang untuk dapat meringankan beban para nelayan saat ini. (KBRN/111)
Wujudkan Ketersediaan Pangan Indonesia Timur, Mahasiswa Polbangtan Kementan Dukung Hilirisasi Pangan
Kamis, 02 Pebruari 2023
Kamis, 26 Januari 2023
Rabu, 25 Januari 2023
Jumat, 27 Januari 2023
Rabu, 25 Januari 2023
Kamis, 19 Januari 2023
Selasa, 17 Januari 2023
Jumat, 30 Desember 2022
Jumat, 27 Januari 2023
Kamis, 26 Januari 2023
Rabu, 25 Januari 2023