Kenaikan 15,7 persen year on year (yoy) membuat Brasil mampu memproduksi 14,2 juta metrik ton pada musim tersebut.

Produksi Gula Brasil Naik, Harga Pun Melandai

Jumat, 12 Juli 2024, 06:07 WIB

Tebu | Sumber Foto:Sarah&Jason/Wikimedia

AGRONET – Unica melaporkan, Kamis (11/7/2024), produksi gula Brasil hingga Juni untuk musim panen 2024/2025 menunjukkan kenaikan. Kenaikan 15,7 persen year on year (yoy) membuat Brasil mampu memproduksi 14,2 juta metrik ton pada musim tersebut.

Faktor itu membuat harga gula melandai pada Kamis. Di New York, harga gula mentah menyentuh angka terendah dalam dua pekan terakhir.    

Persentase panen tebu yang dialokasikan untuk gula juga meningkat pada musim ini. Alokasi tersebut naik menjadi 48,72 persen dari sebelumnya yang mencapai 47,69 persen.

Sementara itu, hujan monsun yang di atas curah normal di India juga mendongkrak produksi gula negara itu. Ini juga menjadi faktor bearish yang mendorong harga gula melandai.

Pada 8 Juli lalu, Indian Meteorological Department melaporkan bahwa hingga 7 Juli, curah hujan India mencapai 225,7 mm sepanjang musim monsun kali ini. Ini menunjukkan kenaikan hingga 2 persen dari rata-rata yang mencapai 221,6 mm.

Harga gula juga tertekan setelah 3 Juli lalu Indian Sugar and Bio-energy Manufacturers Association (ISM) menyebutkan cadangan gula mereka sebanyak 9,1 juta metrik ton dan surplus 3,6 juta metrik ton. ISM mendesak Pemerintah India untuk mengizinkan kenaikan pagu ekspor gula dengan menggunakan cadangan surplus tersebut.

Sejak Oktober 2023, India membatasi ekspor gula dengan alasan untuk mempertahankan pasokan yang memadai di dalam negeri. India mengizinkan industri gula negeri itu untuk mengekspor 6,1 juta metrik ton sepanjang musim 2022/2023 yang berlangsung hingga 30 September 2023 lalu. Pada musim sebelumnya, India dapat menggelontorkan produksi gula mereka ke pasar dunia sebanyak 11,1 juta metrik ton. (yen)