Nichole Andrews menampik tudingan bahwa gula adalah salah satu faktor risiko penyebab kanker.

Bukan Gula, Namun Dua Makanan Ini Jadi Faktor Risiko Kanker

Selasa, 31 Desember 2024, 07:31 WIB

Daging olahan | Sumber Foto:Pickpik

AGRONET – Ahli gizi khusus onkologi, Nichole Andrews, mengatakan, ada dua jenis makanan yang menjadi faktor risiko terbesar kanker. Dua makanan itu adalah daging olahan dan alkohol. Dia menampik tudingan bahwa gula adalah salah satu faktor risiko penyebab kanker.

“Saya hanya ingin mengingatkan bahwa meski setiap orang mengatakan makanan-makanan yang meningkatkan risiko kanker, namun kenyataannya tidak. Hanya ada dua jenis makanan yang mungkin meningkatkan risiko kanker,” kata Andrews yang dimuat di Surrey Live, Sabtu (28/12/2024).

Andrews kerap menyebut dirinya “ahli diet onkologi”. Ia telah mendukung kehidupan ribuan penyintas kanker melalui pola makan yang benar.

“Daging olahan adalah daging yang sudah diproses, jadi termasuk hot dog, sosis, dan lain-lain,” ujarnya. Ia menyebutkan, yang harus dihindari juga aneka alkohol termasuk “semua jenis alkohol termasuk red wine.”

Dalam unggahannya di Instagram, Andrews juga menyebutkan bahwa ada makanan lain yang kerap dituding sebagai penyebab kanker. Salah satunya adalah gula.

"Sebagai ahli diet kanker, saya jelaskan ini: gula dalam segala bentuk aslinya tidak menyebabkan kanker atau membuat pertumbuhan kanker lebih cepat,” katanya.

Namun, ia mengakui bahwa mengonsumsi gula secara berlebihan akan menyebabkan tubuh kelebihan kalori. Ini bisa menyebabkan kelebihan berat badan dan kelebihan kadar lemak dalam tubuh. Lemak dalam jaringan tubuhlah yang meningkatkan risiko kanker.

“Jadi gula tidak secara langsung menyebabkan kanker –seluruh sel (termasuk sel yang sehat) menggunakan glukosa sebagai energi. Mengurangi konsumsi gula tidak serta merta membuat sel kanker ‘kelaparan’. Yang mengaitkannya dengan risiko kanker adalah kelebihan lemak pada jaringan yang memproduksi hormon radang sehingga mendorong pertumbuhan tumor,” papar Andrews.

Lemak berlebihan pada jaringan, katanya, terkait dengan 13 tipe kanker termasuk kanker payudara dan usus. Lemak jaringan ini menyebabkan radang dan petimpangan hormon sehingga mendorong risiko kanker. “Anda tidak harus menghilangkan sepenuhnya konsumsi gula. Namun, fokus pada mengurangi lemak jaringan dengan mengonsumsi makanan seimbang, olahraga teratur, dan membangun otot,” ujar Andrews.

“OK saja jika mengonsumsi gula secara wajar,” katanya. “Kue atau cake tidak akan berdampak buruk pada kesehatan. Namun, kuncinya adalah pada kesimbangan.” (yen)