Salah satu pasar potensial gula dunia ternyata Indonesia.

Mengenal Gula di Pasar Global

Sabtu, 11 Februari 2023, 14:12 WIB

Gula | Sumber Foto:Wikimedia/Romain Behar

 

AGRONET – Gula adalah salah satu komoditas penting, baik dalam skala konsumsi maupun skala industri. Salah satu pasar potensial gula dunia ternyata Indonesia. Peringkat berapakah Indonesia? Yuk, ikuti serba-serbi produksi gula berikut ini, disadur dari laman resmi International Sugar Organization (ISO), per Sabtu (11/2/2022).

Pada Oktober 2021 hingga September 2022, sepuluh negara produsen gula terbanyak dunia adalah Brasil, India, Uni Eropa (UE), Cina, Amerika Serikat (AS), Thailand, Federasi Rusia, Meksiko, Pakistan, dan Australia. Produksi mereka mencakup 70 persen dari output global.  

Pada 2021, konsumsi gula dunia naik setelah tiga tahun sebelumnya mengalami penurunan. Catatan ISO menunjukkan kenaikan sebesar 0,155 juta ton sehingga total konsumsi pada 2021 menjadi 168,470 juta ton.

Namun, konsumsi gula per kapita pada 2021 turun menjadi 21,4 kilogram. Ini turun 0,2 kilogram dari tahun sebelumnya. Konsumsi gula pernah mencapai angkat tinggi yatu 23 kilogram per kapita pada 2016.

Lantas, pasar manakah yang terbanyak mengkonsumsi si manis ini? Laman ISO menyebutkan, pengguna terbanyak gula mencakup India, UE, Cina, AS, Brasil, Indonesia, Federasi Rusia, Pakistan, Meksiko, dan Mesir. Jadi terjawab sudah, Indonesia ada pada urutan enam dalam laporan versi ISO ini.

ISO mencatat, ada sekitar 110 negara produsen gula, baik yang diproduksi dari tebu atau bit gula. Namun, gula yang berasal dari tebu mencakup hampir 80 persen dari produksi gula global.

Uniknya, tebu ternyata tak hanya menghasilkan gula saja. Tebu juga menawarkan alternatif untuk pakan ternak serta sumber serat dan energi.  Tebu bahkan disebut sebagai sumber biomassa terbaik dan paling efisien untuk produksi bioenergi berbasi etanol.

ISO adalah organisasi antarnegara yang berkomitmen meningkatkan kondisi pasar gula dunia. Organisasi ini berkantor pusat di London, Inggris, dan kini memiliki  87 negara anggota. Indonesia mengajukan keanggotaan sejak 2011.

ISO bersikap proaktif terhadap pemanfaatan etanol dari hasil panen tebu. Tujuannya adalah meningkatkan peran bioenergi di peta energi secara global pada masa depan. *