Alvean menilai kondisi ini amat mengkhawatirkan bagi pasokan gula global.

Di Luar Prediksi, Produksi Gula India Kian Merosot

Senin, 20 Februari 2023, 19:41 WIB

Panen tebu di India | Sumber Foto:Mohammed Ambiya/wikimedia

AGRONET – Produksi gula India kian merosot pada musim tebang 2023. Angka ini bahkan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang dibuat sejumlah badan industri dan lembaga pemerintahan. India adalah produsen gula terbesar kedua di dunia.

Menurut para petani dan agen pembeli gula, panen tebu kali ini dilakukan lebih awal karena tingkat kemasakan tebu lebih awal. Bobot tebu juga berkurang karena faktor cuaca di lokasi kebun tebu utama di sejumlah wilayah India.   

“Tebu kali ini mulai berbunga pada usia 10 bulan dan akhirnya bobotnya berkurang,” kata Avinash Thombare, pemilik perkebunan tebu dari Distrik Satara. Ia menunjukkan kebun tebunya dengan bunga putih mulai bermunculan.

Output gula yang rendah ini akhirnya membuat tambahan ekspor gula India tidak mungkin dilakukan. Hal ini diprediksi bakal menaikkan harga gula global. Sementara pesaing India yaitu Brasil dan Thailand memiliki peluang lebih banyak mengalirkan produksi gula mereka ke para pembeli global.

Pada Januari, sejumlah organisasi perdagangan menyebutkan, India diperkirakan memproduksi 34 juta ton hingga 34,3 juta ton gula pada tahun pejualan 2022/2023 yang berakhir pada 30 September mendatang. Angka tersebut turun dari produksi periode sebelumnya yang sebsar 35,8 juta ton gula.

“Perkiraan kami saat ini adalah 33,5 juta ton. Bahkan bisa saja ada risiko lebih buruk yaitu produksi hanya mencapai 33 juta ton, yang tentu saja amat mengkhawatirkan bagi pasokan gula global,” ujar Mauro Virgino, kepala intelijen perdagangan di Alvean kepada Reuters.

Alvean adalah trader atau pedagang gula terbesar di dunia. Mereka melakukan dua survei mendalam termasuk yang dilakukan awal Februari. Barulah kemudian mereka menyampaikan perkiraan mengenai penurunan produksi gula India.

Pedagang global lain bahkan memiliki perkiraan lebih rendah lagi terhadap produki gula India, yaitu 32,4 juta ton. Menurut mereka, ini disebabkan ada risiko penurunan produksi dari wilayah Maharashtra di India.

Seorang pejabat pemerintah yang menolak disebutkan namanya mengatakan, di Maharashtra saja ada sekitar 17 pabrik penggilingan tebu yang tutup. Bahkan ada sekitar 24 penggilingan gula akan tutup akhir Februari ini. Penyebabnya adalah berkurangnya produksi tebu di daerah tersebut.

India hanya mengizinkan ekspor gula sebesar 6,1 juta ton pada musim panen kali ini. Angka tersebut turun dari musim panen sebelumnya yaitu 11 juta ton. Ekspor gula mereka terutama ke Indonesia, Bangladesh, Malaysia, Sudan, Somalia, dan Uni Emirat Arab. 

Pada Jumat (17/2) waktu New York, laman Nasdaq mencatat harga gula berjangka no. 11 sebesar 21, 41 sen/pon. Angka ini turun dari sehari sebelumnya yaitu 21,45 sen/pon. *