AGRONET – Pengoperasian alat bernama core sampler menjadi andalan PT Kebun Tebu Mas (KTM) dalam merangkul para petani. Dengan pola kemitraan, pabrik gula yang berlokasi di Lamongan ini telah menjalin kerja sama kemitraan yang saling menguntungkan dengan sekitar 3 ribu petani tebu.

Alat core sampler memungkinkan penghitungan rendemen pada waktu yang bersamaan dengan saat penerimaan tebu. Rendemen adalah kadar kandungan gula di dalam batang tebu.

Dengan perhitugan yang cepat, maka proses pembayaran kepada petani menjadi lebih cepat. Perusahaan yakin, kemudahan ini membangkitkan kembali seangat petani tebu untuk menanam tebu.

“Tujuan dengan adanya PT. Kebun Tebu Mas adalah menumbuhkan kembali minat dan gairah petani bercocok tanam tebu,” demikian pernyataan di lama resmi perusahaan, ditinjau Senin (27/2/2023).

PT KTM memiliki luas pabrik 80 hektare. Sedangkan perkebunan tebu yang dimiliki seluas 18  ribu hektare, tersebar di Lamongan, Bojonegoro, Tuban, dan Gresik. Pabrik ini melakukan uji coba mesin menggunakan Bahan Baku Tebu (BBT) pada September 2015.

PT KTM mengaplikasikan teknologi mesin modern, proses terpadu, dan efisiensi tinggi. Kapasitas terpasang mesin produksi perusahaan adalah 12.000 TCD (ton cane per day). Boiler kapasitas 440 ton per jam, turbo generator berkapasitas 2 x 20 MW, dan rangkaian mesin penggiling bertenaga dinamo adalah adalah beberapa mesin canggih dan modern yang digunakan PT KTM.

Sedangkan untuk sumber daya manusia (SDM), menjalin kemitraan unik yaitu menjalin kerja sama dengan Pesantren Tebu Ireng. Pesantren yang berdiri sejak 1899 ini menjadi salah satu sumber SDM bagi PT KTM. Perusahaan yakin, kerja sama tenaga lokal dan menciptakan lapangan kerja baru bagi lingkungan sekitar sehingga terjalin kerja sama yg kokoh. *