Ampas tebu (baggase) dan jerami yang merupakan sisa produksi tebu dapat menghasilkan listrik, etanol generasi kedua, dan gas nabati.

Baggase, Si Ampas Tebu Sumber Energi Berkelanjutan

Minggu, 12 Maret 2023, 19:37 WIB

Baggase | Sumber Foto:Thamizhpparithi Maari/wikimedia

AGRONET -- Pemerintah di seluruh dunia sedang berlomba-lomba memenuhi target nol karbon untuk mengatasi perubahan iklim. Salah satu caranya adalah mendorong pemakaian bahan bakar rendah emisi.

Inovasi teknologi telah memberikan berbagai alternatif bahan bakar berkelanjutan dan tebu salah satu sumber daya alam yang dapat menghasilkan energi terbarukan. Dikutip dari Sugarcane.org, Sabtu (11/2/2023), ampas tebu (baggase) dan jerami yang merupakan sisa produksi tebu dapat menghasilkan listrik, etanol generasi kedua, dan gas nabati. Tiga jenis bahan bakar nabati ini dapat menjadi bahan bakar kendaraan ringan.

Rantai pasokan bahan bakar nabati yang kuat memberi konsumen pilihan moda transportasi seperti kendaraan hibrida yang saat ini sudah ada di pasaran. Kendaraan berbahan bakar sel atau fuel cell yang menggunakan ekstrak hidrogen dari bahan bakar cair juga akan segera dipasarkan.

Fuel cell mengekstrasi hidrogen dari bahan bakar nabati tanpa menghasilkan gas rumah kaca dan polusi lainnya. Keuntungan jenis kendaraan ini tidak memerlukan banyak baterai sebab listrik dihasilkan dari kendaraan itu sendiri.

Reaksi kimia mengubah hidrogen yang disimpan dalam tanki menjadi energi listrik. Kendaraan ini lebih murah sebab baterai memakan 40 persen harga mobil listrik yang ada di pasaran saat ini. 

Kendaraan fuel cell juga lebih ramah lingkungan sebab produksi dan limbah baterai tidak berdampak buruk pada alam. Selain itu tidak perlu lagi mengisi baterai karena cukup mengisi tanki mobil dengan bahan bakar cair.

Selain bahan bakar untuk kendaraan ringan seperti sepeda motor dan mobil, tebu juga dapat menjadi bahan bakar pesawat. Pihak-pihak yang tergabung dalam Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) berusaha menekan emisi CO2. Mereka merilis Skema Reduksi dan Penyesuaian Karbon untuk Penerbangan Internasional (CORSIA).

Salah satu bahan bakar yang CORSIA anggap berkelanjutan adalah bahan bakar berbasis farnesane yang berasal dari etanol tebu. Farnesane diperoleh secara biologis melalui fermentasi gula menggunakan teknologi konversi biokimia bernama jalur synthesized iso-paraffins (SIP). Uni Eropa sudah menyetujui kerangka kerja CORSIA untuk menurunkan karbon penerbangan sipil melalui penggunaan bahan bakar nabati. (tar)