Knight menyebut, industri gula Indonesia era kolonial dibangun selama tiga abad, mulai sekitar tahun 1650.
Ilustrasi perkebunan tebu era kolonial di Hindia Barat. | Sumber Foto:Universal Magazine-Library of Congress
AGRONET -- Indonesia pernah menjadi produsen gula terbesar di Asia bahkan dunia. Pada 2018, Roger Knight memaparkan hal ini dalam artikel “Indonesia’s Colonial Sugar Industrylocked” di Oxford Research Excyclopedia.
Knight menyebut, industri gula Indonesia era kolonial dibangun selama tiga abad, mulai sekitar tahun 1650. Saat itu industri ini dibangun terutama di Jawa.
“Lalu menjadi salah satu sektor utama perekonomian gula internasional pada akhir era kolonial, yang akhirnya bahkan menyaingi Kuba, sebagai pengekspor ke pasar dunia,” tulis Knight, ditinjau Rabu (15/3/2023).
Didera depresi perekonomian dunia pada era 1930-an, ditambah puluhan tahun dibekap perang dan revolusi di Indonesia, posisi keungulan Nusantara meredup. Industri gula masih mampu bertahan hingga era pascapenjajahan, meski tak sejaya sebelumnya.
Bahkan kini, Indonesia lebih dikenal sebagai pengimpor terbesar dunia untuk gula. Maka pada 2022, Presiden Indonesia Joko Widodo mencanangkan tekadnya agar Indonesia dapat swasembada gula dalam lima tahun. ia berjanji akan menyiapkan 700.000 hektar lahan untuk budidaya tebu demi mengejar target swasembada tersebut.
Sisa kejayaan era kolonial
Sisa-sisa kejayaan industri gula itu dapat dilihat di sejumlah bekas pabrik gula. Beberapa di antaranya kini disulap menjadi tempat wisata. Berikut adalah jejak industri gula Indonesia, yang dihimpun dari berbagai sumber.
Di Tanggerang Selatan, terdapat pabrik gula yang dulunya milik Jaksa Agung Batavia, Adrianus Johannes Bik. Ia tuan tanah yang memiliki lahan luas di Cilebut dan Tanah Abang. Pabrik itu kemudian dibeli orang Inggris Willem Jan Gordon pada 1840-an. Kini bekas pabrik gula itu kini kosong tidak terawat. Tapi menjadi salah satu destinasi jalan-jalan jejak sejarah di Tanggerang Selatan.
Sedangkan Bekasi pernah menjadi kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Dokumen ANRI, mencatat pada 24 Januari 1767, sedikitnya ada 82 pabrik gula di sekitar Batavia. *
Buku Sejarah Bekasi karya Endra Kusnawan menjelaskan, pada abad ke-15 Bekasi pernah memiliki pabrik gula milik Pieter van Hoor. Kemudian pada 10 Oktober 1693, pabrik ini berpindah tangan ke Jan Franszen Holsteijn.
Sedangkan di Solo, Jawa Tengah, terdapat beberapa peninggalan industri gula di zaman kolonial yang dijadikan destinasi wisata. Salah satunya kawasan wisata De Tjolomadoe yang menawarkan tur peninggalan arsitektur Pabrik Gula Colomadu yang masih dipertahankan dan museum pabrik gula.
Pabrik Gula Gembongan juga dikembangkan sebagai wahana wisata. Di destinasi-destinasi jejak industri gula di Solo tidak hanya memperkenalkan sejarah gula tapi juga proses pembuatan gula di masa lalu. *
Kamis, 30 November 2023
Kamis, 09 November 2023
Rabu, 08 November 2023
Kamis, 09 Maret 2023
Selasa, 07 Maret 2023
Sabtu, 11 Februari 2023
Jumat, 27 Januari 2023
Rabu, 25 Januari 2023
Kamis, 19 Oktober 2023
Sabtu, 14 Oktober 2023
Jumat, 29 September 2023