Harga bahan makanan olahan diprediksi akan melonjak tajam.

Harga Gula Dunia Tembus Rekor 11 Tahun Terakhir

Minggu, 23 April 2023, 08:32 WIB

Jelly, salah satu produk olahan bercita rasa manis. | Sumber Foto:pxhere

AGRONET -- Tingginya permintaan dan rendahnya pasokan mendorong kenaikan harga gula dunia. Pengamat memperingatkan masih terdapat kemungkinan harga pemanis itu kian melambung.

Gula mentah berjangka dalam beberapa hari terakhir naik menjadi 24 sen per pon dan mencapai level tertinggi dalam 11 tahun.

"Fundamental gula cukup bullish untuk harga tetap tinggi dalam jangka pendek hingga menengah," kata pengamat gula S&P Girish Chhimwal, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (22/4/2023).

Masyarakat dapat merasakan kenaikan harga gula dengan semakin mahalnya makanan manis.

"Kenaikan harga pemanis dan minuman berbasis gula akan mengikuti kenaikan nilai gula," kata pengamat gula dari platform data komoditas DNEXT, John Stansfield.

Stansfield menambahkan, harga bahan makanan olahan akan melonjak tajam. "Pada sebatang cokelat anda terdapat susu, bubuk kakao, dan lain-lain. Dan biaya ini juga naik," katanya.

Selain itu, tambah Stansfield, biaya energi dan tenaga kerja untuk memproduksi komoditas tersebut juga naik. "Dalam beberapa pekan terakhir, musim giling tebu Asia mulai mereda dan kami telah melihat penurunan panen yang besar di negara-negara penghasil utama terutama India, Thailand, China dan Pakistan," katanya.

India merupakan produsen gula terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Pada awal April, All India Sugar Trade Association memangkas estimasi produksi gulanya hampir 3 persen untuk tahun panen mulai Oktober 2022 hingga September 2023.

Asosiasi tersebut mengutip curah hujan di luar musim di Maharashtra, yang menyumbang lebih dari sepertiga produksi gula negara itu. Stansfield menambahkan rendahnya produksi diperparah buruknya panen buah bit Eropa akibat berkurangnya lahan tanam dan kekeringan, dan tingginya permintaan selama pemulihan pandemi Covid-19.

Berdasarkan Organisasi Gula Internasional sekitar 80 persen produksi gula global berasal dari tebu, 20 persen lagi dari buah bit. "Harga harus cenderung tetap tinggi dalam kisaran 21 hingga 24 sen per pon," perkiraan Chhimwal dari S&P.