Berkurangnya ekspor gula dari India ke pasar global dapat mendongkrak harga gula dunia.

ISMA Sebut Produksi Gula India Mungkin Turun

Kamis, 27 April 2023, 13:25 WIB

Partikel gula | Sumber Foto:Chinum/Wikimedia

AGRONET -- India kemungkinan akan memproduksi 32,8 juta ton gula pada tahun pemasaran 2022-2023, turun 3,5 persen dari perkiraan sebelumnya. Alasannya, hasil tebu di negara-negara bagian penghasil gula turun akibat cuaca tak menentu.

Produksi gula yang lebih rendah dapat mengurangi ekspor dari negara eksportir terbesar kedua di dunia ini. Hal ini akan mendongkrak harga gula dunia dan memungkinkan dua pesaingnya, Brasil dan Thailand, untuk meningkatkan ekspor mereka.

"Curah hujan tidak menentu, tanaman tebu tidak mendapatkan curah hujan yang cukup selama fase pertumbuhan dan terlalu banyak ketika tidak diperlukan," kata presiden Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) Aditya Jhunjhunwala seperti dikutip dari Times of India, Selasa (26/4/2023).

Pada Januari lalu badan perdagangan itu memperkirakan India akan memproduksi sekitar 34 juta ton pada musim yang berakhir 30 September mendatang. Mereka memproduksi 35,8 juta ton musim sebelumnya.

ISMA berharap produksi dapat mencapai 36,5 juta ton pada awal musim Oktober. Kantor berita Reuters yang pertama melaporkan tentang penurunan produksi gula India.

Cuaca memangkas produksi negara bagian produsen terbesar India, Maharashtra menjadi 10,5 juta ton dari 13,7 juta ton tahun lalu. Jhunjhunwala mengatakan pengurangan ini tidak memberi ruang bagi ekspor tambahan dari negara bagian tersebut.

India mengizinkan pabrik hanya mengekspor 6,1 juta ton pada musim 2022-2023. Tetapi pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi diharapkan mengizinkan pengiriman tahap kedua. India mengekspor 11,2 juta ton gula pada musim 2021-2022.

India merupakan eksportir utama gula ke Indonesia, Bangladesh, Malaysia, Sudan, Somalia dan Uni Emirat Arab. Jhunjhunwala mengatakan meski terjadi penurunan tapi India masih memiliki pasokan untuk memenuhi permintaan dalam negeri sebesar 27,5 juta.

Ia menambahkan India memulai tahun pemasaran 2022-2023 pada 1 Oktober dengan stok bawaan 6,2 juta ton. Turun dari 7 juta ton pada musim sebelumnya. (tar)