Pengolahan tebu dan produksi etanol melambat selama paruh kedua April karena curah hujan yang tinggi.

Panen Tebu di Brasil Terdampak Tingginya Curah Hujan

Selasa, 23 Mei 2023, 08:57 WIB

Biofuel | Sumber Foto:Image by Freepik

AGRONET -- Asosiasi Industri Tebu Brasil (UNICA) mengumumkan pengolahan tebu dan produksi etanol melambat selama paruh kedua bulan April karena curah hujan yang tinggi. Penjualan etanol melambat selama periode dua pekan itu.

Pabrik-pabrik di wilayah selatan-tengah Brasil mengolah 21 juta ton tebu di paruh kedua April. Ini turun 12,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sejak awal musim panen yang dimulai 1 April, pabrik-pabrik telah mengolah 34,82 juta ton tebu atau naik 18,2 persen dibandingkan periode yang sama musim panen sebelumnya.

Dikutip dari EthanolProducer.com, Ahad (12/5/2023) produksi etanol selama dua pekan ini sekitar 977,91 juta liter atau 258,34 juta galon, turun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Produksi itu termasuk 630,17 juta liter etanol cair yang turun 27,59 persen dan etanol padat atau anhidrat sebesar 195,91 juta liter atau 20 persen dari produksi, naik sekitar 68,10 persen.

Total produksi etanol sejak awal musim panen sekitar 1,76 miliar liter naik 17,45 persen. Angka itu terdiri dari etanol cair sebanyak 1,132 miliar liter, turun 10,42 persen, dan 634,4 juta liter etanol padat, naik 161,1 persen.

Sementara produksi etanol jagung yang sebanyak 432,25 juta liter naik 53,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada bulan April pabrik-pabrik di selatan-tengah Brasil menjual 2,08 miliar liter etanol, turun 5,97 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Penjualan itu terdiri dari 1,21 miliar liter etanol cair dan 870,25 juta liter etanol padat. Penjualan domestik antara lain 1,12 miliar liter etanol cair, turun 18,46 persen dan etanol padat sebesar 833,77 juta liter, naik 13,78 persen.

Ekspor etanol cair Brasil pada bulan April sekitar 90,76 juta liter naik 143,52 persen. Sementara etanol padat hanya 36,48 juta liter, turun 47,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (tar)