Harga gula New York tercatat turun ke level terendah dalam tiga pekan.
Gula | Sumber Foto:Panchenko Karyna/Pixabay
AGRONET -- Harga gula pada Jumat (4/8/2023) ditutup sedikit lebih rendah. Harga gula New York tercatat turun ke level terendah dalam tiga pekan.
Penurunan harga terjadi setelah Kementerian Pangan India mengatakan stok gula di negara tersebut mencukupi dan mencapai 10,8 juta metrik ton pada akhir Juli. Hal ini meredam spekulasi India akan mengurangi ekspor gula. India adalah produsen gula terbesar kedua di dunia.
Dikutip dari Bachart, Sabtu (5/8/2023) faktor yang menekan harga gula adalah kenaikan harga minyak mentah (CLU23) sebesar satu persen pekan lalu ke level tertinggi dalam 2,5 bulan. Kenaikan harga minyak mentah akan membuat pabrik pengolakan tebu lebih memilih memproduksi gula daripada etanol, sang bahan baku biofuel.
Sedangkan kondisi cuaca yang mendukung di Brasil mendorong perusahaan perdagangan gula Czarnikow menaikkan perkiraan produksi gula di wilayah tengah selatan pada tahun 2023 sebesar 500.000 ton menjadi 38,2 juta metrik ton. Brasil adalah produsen terbesar gula di dunia.
Sebelumnya, kenaikan harga gula didorong kekeringan di Thailand, produsen gula terbesar ketiga di dunia. Kekeringan diprediksi dapat mengekang produksi gula negara tersebut.
Fluktuasi harga gula dipicu kekhawatiran pola cuaca El Nino yang berpotensi mengganggu produksi gula dunia. Pola cuaca El Nino biasanya membawa hujan lebat di Brasil dan kekeringan di India, yang berdampak negatif pada produksi tanaman gula.
Terakhir kali, El Nino menyebabkan kekeringan pada tanaman gula di Asia adalah pada tahun 2015 dan 2016. Kondisi itu mengganggu produksi tanaman pangan dan menyebabkan harga melambung tinggi. (tar)
Minggu, 09 Februari 2025
Sabtu, 18 Januari 2025
Senin, 13 Januari 2025
Senin, 13 Januari 2025
Senin, 30 Desember 2024
Minggu, 22 September 2024
Minggu, 22 September 2024
Kamis, 11 Januari 2024
Senin, 30 Desember 2024
Kamis, 31 Oktober 2024
Kamis, 31 Oktober 2024