Rendahnya curah hujan mengancam produksi gula India.

Harga Gula Dunia Menuju Level Tertinggi dalam Dua Bulan

Rabu, 30 Agustus 2023, 13:31 WIB

Dolar AS (ilustrasi) | Sumber Foto:Pxfuel

AGRONET -- Gula mentah berjangka menuju harga penutupan tertinggi dalam dua bulan. Setelah pedagang berspekulasi India yang merupakan produsen gula terbesar kedua di dunia akan membatasi pasokan untuk musim yang dimulai pada Oktober.

Baru-baru ini India menaikan pembatasan ekspor beras ketika negara tersebut berupaya mengatasi kenaikan harga pangan menjelang pemilu pada 2024. Sehingga memicu spekulasi mengenai komoditas apa yang mungkin menjadi pilihan berikutnya.

Rendahnya curah hujan mengancam produksi gula India. Hal ini mendorong negara itu membatasi ekspor gulanya.

“Ekspor India untuk musim mendatang sepertinya akan dibatalkan, setidaknya sampai setelah pemilu,” kata direktur pelaksana Paragon Global Markets Michael McDougall seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (29/8/2023).

Pada 28 Agustus, kontrak gula mentah New York naik empat hari berturut-turut. Naik sebanyak 2,7 persen menjadi 25,49 sen per pon. Kenaikan tertinggi dalam satu hari sejak 22 Juni.

Pasokan dari India penting untuk memenuhi permintaan global setelah masa panen di Brasil yang merupakan produsen gula terbesar dunia berakhir pada akhir tahun ini. Kekhawatiran akan kekurangan pasokan gula pada bulan-bulan pertama 2024 menyebabkan lonjakan selisih harga yang disebabkan kontrak berjangka Maret terhadap harga pengiriman pada Mei.

Pakar meteorologi di perusahaan konsultan agrometeorologi, Rural Clima mengatakan selama sisa minggu ini curah hujan di Brasil tersebar wilayah tengah-selatan yang merupakan daerah penghasil gula. Curah hujan di atas rata-rata dapat mengganggu panen tebu dan mengganggu pemuatan gula di pelabuhan-pelabuhan besar sehingga menambah kekhawatiran pasokan. (tar)