Ini tahun keenam dunia mengalami defisit pasokan gula.

Harga Gula Dunia Tertinggi dalam Empat Bulan Terakhir

Jumat, 15 September 2023, 11:14 WIB

Grafik | Sumber Foto:Pchvector/Freepik

AGRONET --.Harga gula awal pekan ini ditutup sedikit lebih tinggi. Harga gula New York membukukan level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Kenaikan harga gula dunia selama beberapa pekan terakhir, dipicu kekhawatiran turunnya produksi gula dunia. Selasa pekan lalu harga gula London membukukan level tertinggi 12 tahun pada. 


Harga gula melonjak naik setelah perusahaan perdagangan gula terbesar di dunia, Alvean  memprediksi  pasokan gula dunia pada musim 2023/2024 akan defisit 5,4 juta metrik ton.

Ini tahun keenam dunia mengalami defisit pasokan gula. Perkiraan ini didorong langkah India membatasi ekspor gula dan keputusan petani Thailand memilih menanam singkong yang lebih menguntungkan daripada menanam tebu.

Turunnya produksi gula di Thailand yang merupakan eksportir gula terbesar ketiga di dunia, mendongkrak harga gula. Setelah  pada Kamis pekan lalu Thai Sugar Millers Corp  memproyeksikan produksi gula Thailand tahun 2023/24 akan turun sebesar 18 persen dari tahun sebelumnya (yoy) menjadi 9 juta metrik ton karena kekeringan parah. 

Harga gula juga didorong  kenaikan harga minyak mentah baru-baru ini.  Minyak mentah WTI (CLV23) pada Selasa lalu membukukan level tertinggi dalam 9 bulan terakhir.

Kenaikan WTI akan menguntungkan produsen etanol dan dapat mendorong pabrik-pabrik gula global untuk mengalihkan lebih banyak tebunya untuk diproduksi menjadi  etanol daripada gula, sehingga mengurangi pasokan gula.

Kekhawatiran cuaca buruk di India yang produsen gula terbesar kedua di dunia mengancam produksi gula global dan menjadi faktor yang mendukung harga.  Hujan di musim hujan Juni-Agustus di India 10 persen di bawah normal, dan pada bulan Agustus, India hanya menerima 162,7 mm hujan, paling sedikit sejak setidaknya tahun 1901, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang hasil panen yang lebih kecil dan potensi pembatasan ekspor gula.

Gula menguat tajam selama dua pekan terakhir di tengah spekulasi  India akan segera mengumumkan pembatasan ekspor.  Pada 23 Agustus, kantor berita Reuters melaporkan India sedang mempertimbangkan untuk melarang pabrik-pabrik gulanya mengekspor gula pada musim 2023/24 yang dimulai pada Oktober. Kurangnya hujan pada musim hujan mengurangi panen gula di negara tersebut.

Menurut biro cuaca India, negara bagian Maharashtra, yang menyumbang 37 persen dari produksi gula India,  menerima hujan sebanyak 20 pesen lebih sedikit dari biasanya.  Kementerian pangan India mengatakan mereka akan membuat keputusan akhir mengenai ekspor gula untuk tahun 2023/24 ketika perkiraan aktual dari total produksi sudah ada.  

Selama musim 2022/2023 Pemerintah India hanya mengizinkan pabrik-pabrik gula mengekspor 6,1 juta metrik ton. Musim itu akan berakhir pada   30 September. Musim lalu di periode yang sama New Delhi mengizinkan ekspor hingga 11 juta metrik ton.

Pada pertengahan September, Conab menaikkan estimasi produksi gula Brasil pada 2023/24 menjadi 40,9 juta metrik ton. Naik dibanding dari perkiraan bulan April sebesar 38,8 juta metrik ton. Revisi ini didorong kondisi cuaca yang bagus sehingga mendorong hasil panen tebu. (tar)