Ini pertama kalinya dalam tujuh tahun India menghentikan pengiriman.
Pabrik gula di Maharashtra, India | Sumber Foto:Shakher59/Wikimedia
AGRONET -- Pemerintah India mengatakan, produksi gula negara bagian penghasil gula terbesar di India, Maharashtra, pada tahun panen 2023/2024 kemungkinan akan turun 14 persen. Ke level terendah dalam empat tahun karena rendahnya hasil tebu setelah Agustus terkering dalam lebih dari satu tahun abad.
Laman Reuters melaporkan, penurunan produksi dapat menambah inflasi pangan dan membuat New Delhi enggan mengizinkan ekspor gula. Langkah ini akan mendongkrak harga global, yang sudah mendekati titik tertinggi dalam lebih dari satu dekade.
Namun, harga domestik yang lebih tinggi akan meningkatkan margin bagi produsen seperti Balrampur Chini, Dwarikesh Sugar, Shree Renuka Sugars dan Dalmia Bharat Sugar. Hal ini membantu mereka menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan dapat membayar petani tepat waktu.
Presiden Asosiasi Pabrik Gula India Barat BB Thombare mengatakan negara bagian Maharashtra yang menyumbang lebih dari sepertiga produksi gula India, dapat memproduksi 9 juta metrik ton pada musim 2023/24. Hasil panen musim panen yang dimulai pada 1 Oktober ini turun dari musim panen 2022/2023 yang sebanyak 10,5 juta ton.
“Tanaman tebu tidak mendapat curah hujan yang cukup pada fase pertumbuhan penting tahun ini. Hampir di semua kabupaten, pertumbuhan tanaman terhambat,” katanya, Rabu (13/9/2023).
Maharashtra, yang sering mengejutkan pasar gula global dengan perubahan produksi yang besar, menerima curah hujan 59 persen lebih rendah dari biasanya selama bulan Agustus.
Komisaris gula Maharashtra Chandrakant Pulkundwar mengatakan saat melakukan peninjauan ia diberitahu perwakilan pabrik gula hasil tebu akan lebih rendah tahun ini karena musim kemarau yang berkepanjangan dan suhu yang lebih tinggi.
Pulkundwar mengatakan tanaman tebu sangat membutuhkan curah hujan yang baik pada bulan September untuk membatasi kerusakan yang disebabkan musim kemarau.
Menurut perkiraan departemen cuaca yang dikelola negara, kemungkinan curah hujan yang diterima India pada bulan September rata-rata. Setelah mengalami bulan Agustus terkering dalam lebih dari satu abad.
Seorang dealer dari rumah dagang global di Mumbai yang menolak disebutkan namanya karena kebijakan perusahaannya mengatakan produksi Maharashtra sangat penting bagi kemampuan India untuk mengekspor. Sehingga prospek pengiriman ke luar negeri untuk musim mendatang suram.
Pada 2021/22 Maharashtra memproduksi rekor 13,7 juta ton, memungkinkan New Delhi mengekspor rekor 11,2 juta ton. Ketika produksi Maharashtra turun menjadi 10,5 juta ton pada 2022/23, India membatasi ekspor menjadi 6,1 juta ton.
Bulan lalu tiga orang sumber dari Pemerintah India mengatakan, New Delhi diperkirakan akan melarang pabrik gula mengekspor gula pada musim gula yang dimulai pada Oktober. Ini pertama kalinya dalam tujuh tahun India menghentikan pengiriman. (tar)
Jumat, 21 Maret 2025
Kamis, 27 Februari 2025
Senin, 13 Januari 2025
Senin, 30 Desember 2024
Minggu, 22 September 2024
Minggu, 22 September 2024
Kamis, 11 Januari 2024
Sabtu, 22 Februari 2025
Selasa, 18 Februari 2025
Senin, 17 Februari 2025