Gula | Sumber Foto:Flickr
AGRONET -- Deputi Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup Industri Malaysia Fuziah Salleh mengatakan gula negara itu akan “hancur” jika struktur harga saat ini tidak ditinjau ulang. Ia mengatakan peninjauan ulang diperlukan untuk menghindari krisis yang mungkin terjadi. Fauziah menambahkan peninjauan tersebut sudah berada pada tahap akhir.
Ia menjelaskan, dua produsen gula terbesar di negara itu MSM Malaysia Holdings Bhd dan Central Sugars Refinery Sdn Bhd (CSR) harus mengimpor 100 persen gula mentah. Menurutnya, masalah harga gula muncul ketika India berhenti mengekspor gula mentah, sehingga memaksa Malaysia untuk mencari impor dari Brazil dan Thailand.
“Gula mentah menyumbang 80 persen dari biaya produksi produsen gula lokal dan biaya operasional 10 persen," kata Fauziah seperti dikutip dari The Star, Selasa (19/9/2023). “Untuk setiap 1kg gula yang diproduksi, mereka kehilangan 88 sen,” katanya.
Karena tekanan biaya pada kedua produsen tersebut, katanya,pemerintah mengizinkan produksi gula premium pada Mei sebagai bentuk subsidi silang agar mereka tetap bertahan. “(Saat ini) kami tidak mengontrol harga gula premium karena industri tidak dapat lagi menahan harga tertinggi gula putih,” katanya.
Fuziah menyebutkan, jika kedua produsen tidak dapat memproduksi gula putih, bisnisnya akan ditutup. “Makanya kita sedang menegosiasikan struktur harga. Industri mikro membeli banyak gula dan mungkin kita perlu membahasnya lebih lanjut,” katanya kepada Dewan Rakyat, Senin (18/9/2023).
Fuziah menanggapi pertanyaan anggota parlemen Datuk Rosol Wahid yang mengatakan bahwa pemerintahan Perikatan Nasional sebelumnya mengambil tindakan agar harga gula tidak naik. Sebelumnya, Fuziah mengatakan permohonan dua produsen gula terbesar di negara tersebut untuk menaikkan harga gula telah diajukan pada 2021 tetapi permintaan mereka tidak dipenuhi oleh pemerintah.
“Kami juga mewaspadai kenaikan harga gula karena akan berdampak pada kenaikan harga barang lainnya," katanya. (tar)
Jumat, 21 Maret 2025
Kamis, 27 Februari 2025
Senin, 13 Januari 2025
Senin, 30 Desember 2024
Minggu, 22 September 2024
Minggu, 22 September 2024
Kamis, 11 Januari 2024
Sabtu, 22 Februari 2025
Selasa, 18 Februari 2025
Senin, 17 Februari 2025