India akan memutuskan apakah akan mengizinkan ekspor gula untuk 2023/2024 ketika estimasi aktual dari total produksi sudah tersedia.
Grafik kenaikan (ilustrasi) | Sumber Foto:Vectorportal.com
AGRONET -- Harga gula di New York, yang menjadi patokan harga gula dunia selain London, menguat ke level tertinggi 12 tahun. Sementara harga gula putih London untuk kontrak Desember naik level tertinggi hanya dalam waktu kurang dari dua bulan.
Laman Nasdaq mencatat, harga gula terus menguat di tengah prospek pasokan gula global yang lebih ketat. Kemacetan di pelabuhan-pelabuhan Brazil telah menghambat ekspor gula. Dalam laporannya, Green Pool Commodity Specialists mengatakan ekspor gula Brazil pada Oktober turun 10 persen dari September.
Harga gula juga mendapat didongkrak setelah International Sugar Organization (ISO) memperkirakan produksi gula global 2023/24 yang dimulai Oktober-September akan turun 1,2 persen year-on-year (y/y) menjadi 174,8 juta metrik ton dan dunia akan mengalami defisit gula sebesar 2,1 juta metrik ton.
Spekulasi India akan memberlakukan pembatasan pada ekspor gula merupakan faktor utama yang menaikan harga gula. Pada 23 Agustus, Reuters melaporkan India sedang mempertimbangkan untuk melarang pabrik-pabrik gulanya mengekspor gula pada musim 2023/24 yang dimulai pada bulan Oktober karena rendahnya curah hujan yang mengurangi hasil panen gula di negara tersebut.
Departemen Cuaca India mengatakan hujan muson tahun ini dari Juni sampai September adalah enam persen di bawah rata-rata, curah hujan muson terburuk dalam lima tahun terakhir. Menteri Pangan India mengatakan cadangan gula India per 1 Oktober mencapai 5,7 juta metrik ton cukup untuk memenuhi permintaan selama dua hingga tiga bulan.
Ia mengatakan India akan memutuskan apakah akan mengizinkan ekspor gula untuk 2023/2024 ketika estimasi aktual dari total produksi sudah tersedia. India mengizinkan pabrik-pabrik untuk mengekspor hanya 6,1 juta metrik ton gula selama musim 2022/23 hingga 30 September setelah mengizinkan mereka mengekspor rekor 11,1 juta metrik ton pada musim sebelumnya.
Prospek berkurangnya ekspor gula dari Thailand mendukung harga gula. Selasa lalu, wakil menteri perdagangan Thailand mengatakan negara tersebut akan mengkategorikan gula sebagai komoditas yang dikendalikan untuk mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.
Hal ini artinya panel regulasi akan diminta untuk menyetujui ekspor gula Thailand sebesar satu ton atau lebih. Rabu lalu, Thai Sugar Millers Corp memproyeksikan produksi gula Thailand pada tahun 2023/24 akan turun 36 persen y/y ke level terendah dalam 17 tahun terakhir di 7 juta metrik ton karena kekeringan yang parah.
Sejauh tahun ini, curah hujan di Thailand jauh di bawah periode yang sama tahun lalu, dan El Nino dapat mengurangi curah hujan lebih lanjut selama dua tahun ke depan. Thailand adalah produsen gula terbesar ketiga di dunia dan pengekspor gula terbesar kedua. (tar)
Kamis, 30 November 2023
Kamis, 09 November 2023
Rabu, 08 November 2023
Kamis, 09 Maret 2023
Selasa, 07 Maret 2023
Sabtu, 11 Februari 2023
Jumat, 27 Januari 2023
Rabu, 25 Januari 2023
Kamis, 19 Oktober 2023
Sabtu, 14 Oktober 2023
Jumat, 29 September 2023