Penugasan Pemerintah kepada Gapgindo untuk melakukan impor raw sugar telah tercapai 100 persen.
Raw sugar | Sumber Foto:Fritzs/Wikimedia
AGRONET – Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo) menyatakan siap menerima penugasaan berikut dari Pemerintah untuk 2024. Hal ini disampaikan setelah penugasan Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk melakukan impor raw sugar telah tercapai 100 persen.
“Kami sedang menunggu pengiriman raw sugar tahap akhir. Saat pengiriman tiba di Indonesia, maka seluruh anggota Gapgindo telah menyelesaikan 100 persen alokasi penugasaan impor raw sugar dari Pemerintah,” ujar Ketua Umum Gapgindo Syukur Iwantoro kepada Agronet, Kamis (30/11/2023).
Saat ini salah satu anggota Gapgindo yaitu PT Kebon Agung, sedang merealisasikan penugasaan impor raw sugar yang tersisa yaitu 25 ribu ton. Kapal angkut diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak pada 7 Desember.
Pengiriman tersebut akan menggenapkan seluruh tugas impor raw sugar yang diberikan Pemerintah kepada para anggota Gapgindo dan pabrik gula lainnya di Indonesia. Pabrik gula lain anggota Gapgindo yang sepenuhnya telah menyelesaikan penugasan impor 2023 adalah PT Kebun Tebu Mas, PT Muria Sumba Manis, PT Pratama Nusantara Sakti, dan PT Rejoso Manis Indo. Dengan penyelesaian target ini, Gapgindo menyatakan kesiapan untuk penugasaan berikutnya tahun depan, melalui sistem Neraca Komoditas.
“Insya Allah kami sangat siap untuk merealisasikannya tepat waktu pada 2024,” kata Syukur.
Indonesia masih membutuhkan impor raw sugar yang akan diolah menjadi gula kristal putih (GKP). Impor ini dilakukan karena produksi dalam negeri Indonesia masih belum dapat memenuhi kebutuhan gula nasional sepenuhnya.
Gapgindo adalah asosiasi yang menghimpun delapan pabrik gula yang berbasis tebu. Anggota Gapgindo adalah pabrik-pabrik gula baru dan pabrik revitalisasi yang kini telah menggunakan teknologi modern. Dua anggota Gapgindo bahkan melalukan terobosan dengan membuka ladang tebu di lahan rawa di Ogan Komering Ilir (OKI) dan lahan tandus berbatu di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Terobosan ini adalah yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia.
Langkah strategis Bapanas
Kucuran pasokan gula dari para produsen utama dunia seperti Brasil dan India ke pasar global menurun karena terdampak El Nino. Akibatnya, harga gula dunia melejit ke angka tertinggi dalam 12 tahun.
Maka Bapanas mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dalam negeri. Untuk komoditas gula, langkah strategis Bapanas antara lain menyesuaikan Harga Acuan Pembelian dan Penjualan (HAP) Gula Konsumsi.
Dalam Perbadan 17/2023 tersebut ditetapkan HAP di Tingkat Produsen sebesar Rp 12.500/kg, sementara HAP di Tingkat Konsumen sebesar Rp 14.500/kg serta Rp 15.500/kg khusus untuk wilayah Indonesia Timur dan daerah Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Perbatasan (3TP).
"Kami meminta BUMN dan swasta agar tidak membeli gula petani di bawah Rp 12.500 Pemerintah sudah menyesuaikan harga di hilir, harga di hulu jangan ditekan terus,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yang diunggah laman resmi Bapanas pada 26 Agustus lalu.
Langkah berikut, Bapanas juga mendukung percepatan swasembada gula nasional. Pemerintah mematok target swasembada gula konsumsi pada 2028 dan swasembada gula industri pada 2030 melalui upaya-upaya ekstensifikasi dan intensifikasi.
Bapanas juga mendorong upaya percepatan pengadaan gula dari luar negeri. Tugas impor ini diberikan Pemerintah kepada para pelaku usaha pergulaan, termasuk Gapgindo.
"Kami juga mendorong dilakukannya percepatan realisasi impor gula, disamping akselerasi perluasan tanam tebu yang tengah dilakukan kementerian teknis," kata Arief menambahkan. (yen)
Selasa, 08 Oktober 2024
Senin, 30 September 2024
Senin, 23 September 2024
Kamis, 11 Januari 2024
Selasa, 26 Desember 2023
Rabu, 20 Desember 2023
Kamis, 09 Maret 2023
Selasa, 07 Maret 2023
Selasa, 02 Juli 2024
Rabu, 29 Mei 2024
Sabtu, 30 Maret 2024