Empat perusahaan anggota Gapgindo dan BPPSDMP melakukan penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi bidang pergulaan.

Empat Perusahaan Gula dan BPPSDMP Selaraskan Kurikulum Pendidikan Vokasi

Rabu, 17 Januari 2024, 08:05 WIB

Tour factory para peserta diskusi ke pabrik PT RMI di Blitar, Jawa Timur, Selasa (16/1/2024). | Sumber Foto:Dok. PT RMI

AGRONET—Penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi pergulaan dilakukan empat perusahaan gula anggota Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo) di Jawa dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) di bawah Kementerian Pertanian, Selasa (16/1/2024). Penyelarasan ini bagian dari program link and match untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) mumpuni di bidang perkebunan tebu dan industri gula bagi dunia usaha dan dunia industri (DuDi).

“Semoga kita dapat mewujudkan generasi milenial yang tertarik di bidang pertanian, khususnya perkebunan tebu dan industri gula,” ujar Manager Factory PT Rejoso Manis Indo Heri Widarmanto yang dimuat di laman resmi PT RMI.

Penyelarasan ini bagian dari program yang dipayungi oleh BPPSDMP bersama Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo). PT Rejoso Manis Indo (RMI) yang menjadi anggota Gapgindo, menjadi tuan rumah diskusi yang digelar di pabriknya di Blitar, Jawa Timur pada 16-17 Januari. Hadir pula anggota Gapgindo yang lain yaitu PT Kebun Tebu Mas, PT Kebon Agung, dan PT Rajawali I.

Sedangkan Kementan diwakili oleh Pusdiktan BPPSDMP, Polbangtan Bogor, Polbangtan Malang, dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) serta pengajar SMK Gula Rajawali. Bagi BPPSDMP, penyelarasan kurikulum ini merupakan salah satu bentuk komitmen mereka untuk mewujudkan harapan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi milenial.

 

Spesifik lahan kering

Para peserta diskusi berkesempatan melakukan tour factory untuk menyaksikan teknologi modern yang digunakan PT RMI dalam memproduksi gula. Tak hanya itu, mereka juga mengunjungi kebun tebu yang berada di Desa Kaulon, Sutojayan, Blitar. Di sana, mereka menyaksikan kegiatan on-farm yakni meliputi penanaman tebu hingga penyemprotan pupuk di ladang tebu dengan menggunakan metode drone spray.

Desember lalu, Gapgindo dan BPPSDMP meneken Memorandum of Understanding (MoU). Kerja sama ini mewujudkan link and match antara lembaga pendidikan vokasi lingkup Kementan dan pabrik gula berbasis tebu yang menjadi anggota Gapgindo. Pihak yang terkait kerja sama ini menyusun kurikulum tebu yang spesifik sesuai lahan di lokasi pabrik-pabrik Gapgindo, yaitu lahan rawa, lahan kering, dan lahan berbatu. PT RMI sendiri menyasar SDM yang profesional dan kompeten untuk menggarap industri gula dan perkebunan tebu di lahan kering. (yen)