Sinergi ini untuk mengembangkan kurikulum pendidikan vokasi pergulaan yang sarat dengan muatan lokal.

Demi Membangun Budaya Industri, Tiga Perusahaan Gula dan Kementan Sinergikan Kurikulum

Jumat, 26 Januari 2024, 10:03 WIB

Kunjungan ke SMK Gula Rajawali, Kamis (25/1/2024) | Sumber Foto:Dok. Istimewa

AGRONET – Tiga perusahaan gula di Jawa yang tergabung dalam Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo) kembali bersinergi dengan Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di bawah Kementerian Pertanian, Rabu (24/1/2024). Sinergi ini untuk mengembangkan kurikulum pendidikan vokasi pergulaan yang sarat dengan muatan lokal. Diskusi digelar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Gula Rajawali di Madiun, Jawa Timur.

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Rajawali 1, PT Kebun Temu Mas (KTM), dan PT Rejoso Manis Indo (RMI). Hadir pula wakil dari pusat pendidikan yang dikelola BPPSDMP, yaitu Polbangtan Bogor, Polbangtan Malang, Polbangtan Medan, dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI).

“Penyelerasan dan sinkronisasi kurikulum antara SMK Gula Rajawali dengan pusat pendidikan di bawah Kementan ini sangat sesuai dengan kebutuhan industri,” demikian keterangan tertulis Gapgindo yang diterima Agronet, Jumat (26/1/2024).

“Bahkan, kurikulum itu lebih spesifik karena ada muatan lokal yang sangat khusus tentang pergulaan baik di on farm maupun di off farm,” tambahnya.

Sinergi ini juga bertujuan untuk membangun budaya industri para pelajar SMK Gula Rajawali agar mereka siap terjun di dunia kerja khususnya di bidang perkebunan. Selain siswa, pendidikan ini juga dapat melibatkan karyawan perusahaan terkait untuk tugas belajar di Polbangtan atau PEPI. Sebaliknya, para siswa dan mahasiswa yang ikut dalam program ini dapat mengirimkan mahasiswanya untuk magang atau praktik kerja lapangan (PKL).

“Industri gula adalah salah satu miniatur industri dengan peralatan yang lengkap,” papar keterangan Gapgindo.

Program beasiswa ini adalah kelanjutan dari program Kementan yang telah berjalan. Namun, skema kali ini adalah program link and match yang dikhususkan pada kurikulum untuk memenuhi kebutuhan industri pergulaan. Skema ini diharapkan mulai berlaku pada tahun ajaran 2024/2025.

Pihak yang terkait kerja sama ini akan menyusun kurikulum yang sesuai lahan di lokasi pabrik-pabrik Gapgindo. Kerja sama dengan PT Muria Sumba Manis di Nusa Tenggara Timur akan menyusun kurikulum untuk tanaman tebu di lahan berbatu.

Di Jawa, terdapat PT Rejoso Manis Indo, PT Kebun Tebu Mas, PT Rajawali I, dan PT Kebon Agung. Kerja sama ini menyasar kurikulum khusus untuk tanaman tebu di lahan kering. Sedangkan di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, terdapat PT Pratama Nusantara Sakti yang berada di lahan rawa. Sinergi membidik kurikulum tanaman tebu di lahan rawa.

 

SMK unik di Indonesia

SMK Gula Rajawali didirikan 2014 di Madiun, Jawa Timur, dan menjadi satu-satunya SMK gula di Indonesia. Saat ini mereka memiliki tiga jurusan, yaitu Agrobisnis Tanaman Perkebunan, Teknik Mekanik Industri, dan Teknik Kimia Industri.

Berdirinya sekolah ini tak lepas dari peran PT Rajawali I. Salah satu aset di lahan milik perusahaan bahkan menjadi fasilitas belajar dan mengajar sekolah ini.

“Kami berharap, ada keberlanjutan kurikulum dan mata pelajaran di SMK Gula Rajawali dengan Polbangtan dan PEPI. ujar Kepala Sekolah SMK Gula Rajawali, Suparmanu, kepada Agronet. “Tak hanya itu, sinergi ini diharapkan dapat kian menyelaraskan kurikulum dengan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan,” katanya menambahkan.

Suparmanu mengaku optimistis bahwa program ini akan menarik minat para siswa, karena sinergi ini mempertemukan dunia pendidikan yang dapat menciptakan SDM yang tepat seperti kebutuhan dunia industri.

“Pendidikan vokasi yang baik adalah yang pelaksanaan link and match-nya benar-benar berjalan optimal dan sinergis keberlanjutannya,” kata Suparmanu. (yen)