Harga gula mentah atau raw sugar diramal naik hampir 20 persen pada 2024 akibat defisit pasokan.

Reuters: Harga Raw Sugar Global Diramal Naik 20 Persen Tahun Ini

Kamis, 15 Februari 2024, 09:26 WIB

gula | Sumber Foto:Lynn Greyling/Publicdomain

AGRONET – Harga gula mentah atau raw sugar diramal naik hampir 20 persen pada 2024 akibat defisit pasokan di pasar global pada musim yang akan datang. Perkiraan ini adalah hasil jajak pendapat Reuters terhadap 12 pedagang besar dan para analis.

Gula diperkirakan bakal dijual sekitar 24,5 sen dolar AS per pon. Jajak pendapat ini menunjukkan, harga ini 19 persen lebih tinggi dibanding akhir 2023.

Hasil produksi di Brasil pusat dan selatan yang menjadi pusat penghasil gula terbesar di negara itu, diperkirakan akan tetap kuat meski ada sedikit penurunan hasil panen. Alasannya, pabrik gula lebih suka memproduksi gula daripada biofuel etanol. Responden jajak pendapat Reuters memperkirakan, produksi sekitar 51,5 persen untuk gula dan sisanya untuk biofuel.

“Pasar gula masih dalam kondisi tertekan. Hanya mengandalkan satu sumber saja bukan langkah baik, dan Brasil pusat dan selatan tidak bisa sendirian menyelamatkan pasar. Tanpa pertumbuhan di Indoa, produksi gula global 2024-2025 bakal menurun,” kata Czarnikow, perusahaan perdagangan dan jasa pengadaan rantai pasokan.

Menurut International Sugar Organization (ISO), output Brasil musim mendatang 2024-2025 sebanyak 620 juta metrik ton. Sedangkan produksi musim ini diperkirakan mencapai 645 juta metrik ton.

Penurunan pasokan juga diprediksi terjadi di India, negara penghasil gula terbesar nomor dua di dunia. India diperkirakan menghasilkan 31,6 juta metrik ton gula pada musim 2023-2024 yang berlangsung dari Oktober hingga September. Produksi kemudian diramalkan turun menjadi 29 juta metrik ton pada musim 2024-2025.

Sementara itu gula kristal putih atau white sugar diperkirakan bakal bertengger di harga 700 dolar AS per metrik ton pada akhir 2024. Angka ini sekitar 17 persen di atas harga pada akhir 2023. (yen)