Harga gula mereda pada Selasa (20/2/2024) mencapai salah titik terendah dalam satu bulan.

Harga Gula Mereda Berkat Gula Produksi Brasil

Rabu, 21 Februari 2024, 07:03 WIB

Gula | Sumber Foto:Depositphotos

AGRONET -- Harga gula mereda pada Selasa (20/2/2024) mencapai salah titik terendah dalam satu bulan dan ditutup pada harga yang relatif rendah. Tekanan pada harga gula ini terjadi akibat kenaikan produksi gula di Brasil.

Harga raw sugar #11 berjangka di New York  pada Selasa ditutup lebih rendah 0,33 sen dolar/pon. Sedangkan harga white sugar #5 di London ICE untuk pengiriman Mei turun 7,20 dolar/metrik ton untuk pengiriman Mei.  

Pada 15 Februari lalu, Unica melaporkan bahwa produksi gula di Brasil tengah dan selatan naik 68,5 persen year on year (yoy) pada paruh kedua Januari menjadi 28 ribu metrik ton. Sedangkan poduksi gula pada tahun panen 2023/2024 hingga Januari naik 25,5 persen yoy menjadi 42,129 juta metrik ton.

Brasil juga meningkatkan penggilingan tebu untuk gula daripada untuk etanol. Pada musim panen 2023/2024, mereka menggiling 49,04 persen untuk gula sementara periode sebelumnya 45,95 persen.

Sementara itu berkurangnya produksi gula di India menjadi faktor bullish pada harga gula global. Pada Senin (19/2/2024), Indian Sugar Mills Association (ISMA) melaporkan produksi gula pada Oktober hingga 15 Februari turun 2,5 persen yoy yaitu 22,4 juta metrik ton.

Kekhawatiran mengenai produksi gula global menjadi faktor positif bagi harga, setelah Thai Sugar Millers Corp pada 6 Februari memperkirakan bahwa produksi gula Thailand pada 2023/2024 akan turun. Penurunan ini mencapai 31 persen yoy yaitu menjadi 7,5 juta metrik ton sehingga mencapai titik terendah dalam 17 tahun akibat kekeringan parah.   

Pada laporan tengah tahunan 23 November lalu, Departemen Pertanian Amerika Serikat atau USDA memperkirakan konsumsi gula global akan naik 1,2 persen. Dengan kenaikan itu, maka konsumsi gula menjadi 178, 431 juta metrik ton.  (yen)