Program ini dilakukan PT Rejoso Manis Indo-Mitr Phol Group bersama petani di Blitar.  

Di Blitar, Perusahaan ini Gunakan Drone untuk Pemupukan Ladang Tebu

Senin, 01 April 2024, 18:00 WIB

Pemupukan KCl dari udara, menggunakan drone. | Sumber Foto:Dok. RMI-Mitr Phol Group

AGRONET – Drone dapat digunakan untuk pemupukan ladang tebu. Ini dilakukan PT Rejoso Manis Indo (RMI)-Mitr Phol Group bersama petani di ladang tebu yang ada di Blitar, Jawa Timur, pekan ini. Uniknya, petani yang ikut melakukan program penyemprotan dengan drone ini mendapatkan insentif harga.

Pemupukan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu milik petani. Maka perusahaan pun menggandeng para petani yang menjadi mitranya untuk melakukan Program Drone Spray, yaitu pemupukan tanaman tebu melalui daun dengan penyemprotan menggunakan drone.

“Program Drone Spray ini dapat meningkatkan produktifitas tebu, baik secara kuantitas maupun kualitas tebu yaitu untuk menghasilkan rendemen yang tinggi,” ujar Vice President Cane Supply PT RMI-Mitr Phol Group, Padipat Namkhet, dalam keterangan tertulis yang diterima Agronet, Senin (1/4/2024).

“Bagi Petani yang melakukan program drone spray akan mendapatkan insentif harga,” katanya menambahkan.

Pelaksanaan program ini sudah dilakukan perusahaan sejak 2021. Sedangkan pada musim giling tahun ini, program pemupukan menggunakan drone akan dilakukan pada lahan seluas  6.000 hektare. Luas tersebut sekitar 25 persen dari total luas lahan yang tebunya akan digiling.

Bahan aktif pupuk yang digunakan adalah kalium chlorida (KCl) dengan kandungan kalium 60 persen. Racikannya, dua kilogram KCl per hektare, dilarutkan dalam 13 liter air. Saat disemprotkan, umur tanaman sekitar delapan sampai 10 bulan. Kemudian, tebu juga layak ditebang 30 sampai 60 hari setelah pemupukan dengan drone.