Petani dapat membayar dengan sistem Yarnen, alias dibayar dengan hasil tebu setelah panen.
Pupuk majemuk NPK | Sumber Foto:Dok. RMI-Mitr Phol
AGRONET – Program pupuk majemuk menjadi solusi yang ditawarkan PT Rejoso Manis Indo (RMI)-Mitr Phol dalam mengatasi kesulitan pupuk yang dihadapi petani tebu. Perusahaan mendistribusikan pupuk yang kemudian dibayar dengan sistem Yarnen, alias dibayar dengan hasil tebu setelah panen.
Bagi perusahaan, pemupukan tepat waktu dan tepat dosis adalah solusi yang saling menguntungkan bagi petani. Untuk program ini, perusahaan menggunakan pupuk majemuk NPK merk Soilmate yang diimpor khusus dari Thailand untuk petani tebu yang ikut program kemitraan.
“Pemupukan tepat waktu dan tepat dosis dapat menaikkan produktivitas tebu sebesar 25 persen per hektare,” ujar Vice President Cane Supply PT RMI-Mitr Phol Padipath Namkhet, dalam pernyataan yang diterima Agronet, Kamis (4/4/2024).
Komposisi pupuk untuk aplikasi pertama menggunakan NPK 16-16-8 pada saat tebu berumur sebulan. Sedangkan pupuk kedua diberikan pada tebu yang berumur 3-4 bulan dengan komposisi NPK 14-11-20.
Rendemen tebu yang dicapai PT RMI-Mitr Phol pada tahun giling 2023 sebesar 8,25 persen. Angka ini di atas rata rata rendemen pabrik gula di Jawa Timur yang mencapai 7,47 persen. (yen)
Dukung Swasembada Pangan di Papua, Polbangtan Kementan Kawal Penyuluh Tingkatkan LTT melalui ePusluh
Jumat, 21 Maret 2025
Senin, 13 Januari 2025
Senin, 30 Desember 2024
Minggu, 22 September 2024
Minggu, 22 September 2024
Kamis, 11 Januari 2024
Sabtu, 22 Februari 2025
Selasa, 18 Februari 2025
Senin, 17 Februari 2025