Hasil Rekayasa Genetika LIPI

Jati Platinum, Lima Tahun Siap Panen

Senin, 31 Desember 2018, 11:36 WIB

Pohon jati platinum. | Sumber Foto: LIPI

AGRONET -- Jati Platinum LIPI adalah hasil rekayasa genetika dengan cara mutasi radiasi sinar Gamma bekerja sama dengan BATAN. Kemudian diperbanyak dengan kultur jaringan sehingga mutu bibitnya seragam.

Seperti yang dirilis LIPI, jati platinum hasil riset ini bisa mencapai diameter 30 cm hanya dalam waktu lima tahun, sehingga bisa dipanen sebagai veneer untuk bahan bangunan. Sementara, jati biasa pada umumnya membutuhkan waktu 10-15 tahun untuk bisa diambil kayunya sebagai kusen.

Jati platinum cepat berbunga, berhenti tumbuh secara vegetatif, dan membuat diameter pohonnya membesar secara cepat. Selain itu, jati platinum tumbuh menjulang hingga 5-6 meter sebelum mulai bertunas ke samping sehingga kualitas kayu jati menjadi baik.
 
Penanaman jati platinum memberikan keuntungan karena dengan bibit seharga Rp10.000, dalam 5-10 tahun akan menjadi tanaman dengan diameter 30 cm setinggi 6 meter atau berarti didapat volume 0,42 meter kubik. Jika misalnya harga jati di pasaran sampai Rp20 juta per meter kubik, maka potensi penghasilan bisa berlipat-lipat.
 
Selain memberi keuntungan ekonomi, menanam empat miliar pohon jati platinum di seluruh Indonesia akan mampu memenuhi komitmen nasional mereduksi emisi karbon hingga 26 persen sampai 2020 atau setara 0,67 giga ton karbon. Setiap hektare pohon jati yang berusia maksimal 10 tahun ini bisa menyerap karbon 170 ton C berat jenis 0,8 C konten 0,5. (591)