PDB Sektor Hortikultura dan Peternakan Meningkat Tajam

Jumat, 07 Juni 2019, 12:46 WIB

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam acara temu petani. | Sumber Foto: Biro Humas dan Publik Kementan

AGRONET -- Produk Domestik Bruto (PDB) sektor peternakan dan hortikultura terus tumbuh. Meningkatnya PDB sektor pertanian tidak terlepas dari keberhasilan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi. Selain itu, pemerintah juga terus memberikan bantuan berupa benih unggul dan kebijakan pengendalian impor.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian (Kementan), Ketut Kariyasa, di Jakarta, Kamis (6/6). Menurutnya, selama empat tahun ini PDB peternakan dan hortikultura tumbuh positif. Kenaikan juga terjadi pada triwulan I tahun 2019.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB sektor pertanian tahun 2013 nilainya mencapai Rp847,8 triliun. Dua tahun berlalu, angka tetsebut terus meningkat tajam masing-masing sebesar Rp880,4 triliun dan Rp906,8 triliun.

Selanjutnya, PDB tahun 2016 dan 2017 juga meningkat, masing-masing sebesar Rp936,4 triliun dan Rp969,8 triliun. Demikian juga dengan tahun 2018, nilainya tumbuh sebesar 3,7 persen atau Rp1.005,4 triliun. Angka tersebut bahkan melebihi target yang ditetapkan, yakni sebesar 3,5 persen.

"PDB Pertanian pada triwulan I 2019, tubuh positif sebesar 19,67 persen. Angka ini lebih baik jika dibandingkan tiwulan sebelumnya yang hanya 1,15 persen," katanya.

Kariyasa mengatakan, pertumbuhan paling signifikan dimulai pada tahun 2015, yakni sebesar 2,26 persen. Disusul pada tahun 2016 dan 2017 yang tumbuh 2,94 persen dan 3,68 persen. Sedangkan tahun 2018, nilainya sangat menyakin, yakni mencapai sebesar 6,99 persen.

"Hal serupa juga terjadi pada awal tahun ini, PDB subsektor hortikultura tumbuh 7,96 persen dibanding tahun sebelumnya. Adapun (y on y) tumbuh sebesar 7,06 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q)," katanya.

Sementara dari subsektor peternakan tahun 2015 nilainya tumbuh sekitar 3,57 persen. Kemudian pada tahun 2016 dan 2017 tumbuh berturut-turut 4,45 persen dan 3,75 persen. Di tahun 2018, nilainya kembali meyakinkan yang mencapai 4,58 persen. "Sementara pada awal tahun 2019 ini, PDB peternakan tumbuh sangat tinggi, yaitu 7,96 persen dibanding tahun sebelumnya dan 9,27 persen," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga, di Jakarta (6/6), menjelaskan pemerintah terus memacu peningkatan produksi dan populasi ternak sapi dan kerbau melalui upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab). Selama dua tahun, program ini mampu meningkatkan populasi ternak lebih dari dua juta ekor.

Upsus Siwab juga dilengkapi dengan pengendalian pemotongan sapi betina produktif hingga 43 persen. Kemudian ada juga kebijakan pengadaan sapi indukan impor, para impotir wajib mengimpor indukan betina. "Selama empat tahun terakhir semua subsektor pertanian tumbuh sangat baik," tutup Kuntoro. (591)