Bangun Sinergisitas, Kementan akan Gandeng Seluruh Kampus

Minggu, 01 Desember 2019, 16:42 WIB

Mahasiswa praktik pembibitan guna mengembangkan pertanian di perkotaan. | Sumber Foto: Humas Kementan

AGRONET --  Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong gerakan pembangunan pertanian melalui kolaborasi dengan seluruh kampus dan fakultas pertanian di Indonesia. Gerakan ini perlu dibuat mengingat Kementan memiliki visi besar dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

"Pertanian itu bukan tanggung jawab Kementan saja. Namun juga seluruh stakeholder, termasuk juga perlunya kolaborasi dan konsolidasi dengan mahasiswa dan fakultas pertanian di seluruh Indonesia," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/12).

Kuntoro mengatakan, konsolidasi ini telah dimulai dari kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) dan kampus-kampus lain seperti Universitas Hasanudin di Sulawesi Selatan dan provinsi lainnya di Indonesia. Selanjutnya konsolidasi akan digulirkan ke wilayah Jawa Timur, Sulbar, Kalimantan, dan daerah lainya.

Menurut Kuntoro, gerakan konsolidasi antar fakultas pertanian ini dilakukan untuk menggali berbagai potensi dan ide-ide besar kalangan akademisi dalam membangun pertanian ke depan. "Kita mencoba untuk menggali ide-ide mereka serta melakukan komunikasi untuk menjalin networking yang lebih baik dalam memajukan semua sektor pertanian," ujarnya.

Kuntoro menjelaskan, saat ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah membangun program jangka pendek dan jangka panjang. Untuk itu, diperlukan pengoptimalan serius sumberdaya dari berbagai pihak, termasuk kalangan mahasiswa dan akademisi.

Ditambahkan Kuntoro, salah satu program yang sudah berjalan adalah Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Program ini diluncurkan untuk meningkatkan produksi dalam negeri serta meningkatkan daya saing di pasar internasional.

"Langkah kedua, mengoptimalkan sumber daya yang kita miliki untuk mengurangi impor komoditas pertanian. Kita juga membuat antisipasi supaya pasar kita tetap kondusif dan efisien. Jadi ke depan bicara kita adalah ekspor pertanian," pungkasnya. (591)